Antisipasi Corona, Jokowi Bangun Rumah Sakit Khusus di Pulau Galang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memfungsikan kembali rumah sakit di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Fasilitas kesehatan tersebut nantinya akan direnovasi sebagai rumah sakit khusus penyakit menular.
Jokowi mengatakan, renovasi terhadap fasilitas kesehatan di Pulau Galang tak lepas dari wabah virus corona yang sedang terjadi. Menurutnya, perbaikan dilakukan agar pemerintah memiliki opsi untuk mengobservasi penderita wabah tersebut.
"Fasilitas itu sudah ada, tapi lama tidak digunakan. (Fasilitas kesehatan) akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3).
(Baca: Tujuh Pasien Diduga Corona Dirawat di Bali, Lima adalah WNA)
Kepala Negara mengatakan, pemerintah memang telah memiliki 132 rumah sakit yang memiliki fasilitas isolasi untuk penyakit menular. Hanya saja dia menilai tetap diperlukan rumah sakit khusus untuk mengobservasi penderita virus corona dalam jumlah besar.
Saat ini, proses observasi untuk 69 WNI dari kapal pesiar Diamond Princess dan 188 WNI dari kapal pesiar World Dream dipusatkan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta. "Sehingga ada pilihan-pilihan, tidak semua harus dibawa ke satu tempat di Pulau Sebaru," kata Jokowi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, proses renovasi fasilitas kesehatan di Pulau Galang mulai dilakukan pada Rabu (4/3). Hal tersebut diputuskan mengingat pentingnya keberadaan rumah sakit khusus untuk menangani kasus virus corona.
Basuki menjelaskan keputusan untuk merenovasi fasilitas kesehatan di Pulau Galang diambil pemerintah karena transportasinya lebih mudah. "kalau di Sebaru, kalau malam atau ombak besar itu susah," kata Basuki.
(Baca: Peringatan Jokowi: Jangan Buka Data Pribadi Pasien Virus Corona )
Pulau Galang merupakan tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara pada 1979-1997. Pulau tersebut memiliki berbagai fasilitas, seperti barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah yang dapat menampung sekitar 250 ribu pengungsi.