Arahan Jokowi saat Rapat Covid-19: Pangkas Cuti Bersama Tahun Baru
Presiden Joko Widodo meminta hari cuti bersama tahun baru 2021 dan libur pengganti Idul Fitri dikurangi. Hal ini disampaikan usai rapat terbatas yang membahas penanganan Covid-19, Senin (23/11).
Sebelumnya pemerintah memutuskan cuti bersama hari raya Natal akan tersambung dengan cuti Idul Fitri yang dipindahkan dari Mei 2020. Cuti Natal adalah hari Kamis, 24 Desember 2020, sedangkan Natal jatuh pada Jumat, 25 Desember 2020.
Sementara, cuti pengganti bersama hari raya Idul Fitri jatuh pada 28, 29, 30, dan 31 Desember 2020 dan 1 Januari 2021. Jika ditotal, maka jumlah cuti dan libur akhir pekan pada periode tersebut mencapai sebelas hari.
"Masalah cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti hari raya Idul Fitri, Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (23/11).
Meski demikian, belum ada keputusan berapa pengurangan jumlah libur bulan depan. Muhadjir mengatakan Jokowi memerintahkan para Menteri segera membahas dalam rapat koordinasi dalam waktu dekat ini.
Sedangkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Doni Monardo mengakui, libur panjang turut berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19. Hal ini terjadi pada Agustus dan akhir Oktober lalu.
Meski demikian, dia mengatakan peningkatan kasus selama libur panjang pada Oktober tidak setinggi saat libur panjang Agustus. "Angkanya masih bisa dikendalikan, “ ujar Doni pada kesempatan yang sama.
Doni mengatakan, selain libur panjang, peningkatan kasus Covid-19 juga disumbang oleh kegiatan kerumunan dalam beberapa pekan terakhir. "Terutama di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, wilayah kelurahan Petamburan dan Slipi, Tebet Timur, dan Megamendung," ujar dia.
Ia pun meminta seluruh masyarakat yang terlibaat dalam kerumunan tersebut untuk melakukan pengetesan swab antigen di Dinas Kesehatan DKI dan puskesmas. "Pemeriksaan itu disiapkan gratis kepada masyarakat," katanya.
Jokowi saat pembukaan rapat terbatas penanganan Covid-19 mengatakan salah satu hal yang dibahas dalam rapat adalah libur panjang bulan depan. “Secara khusus, akan dibicarakan liburan panjang bulan Desember,” kata Presiden.
Sedangkan Epidemiolog dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani sebelumnya berharap libur panjang tersebut dapat ditunda. Ini karena banyak daerah yang sudah tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Padahal, mobilitas masyarakat justru meningkat tinggi selama libur panjang. Data Google Mobility Report menunjukkan mobilitas warga Indonesia ke taman, retail dan rekreasi, toko grosir dan farmasi, serta stasiun transit meningkat ketika masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
"Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, maka ada potensi untuk terjadi kerumunan di tempat-tempat umum," kata Laura kepada Katadata.co.id, Jumat (20/11).