Kehadiran Staf Kedubes Jerman di Markas FPI yang Menuai Polemik

Ameidyo Daud Nasution
21 Desember 2020, 16:18
jerman, fpi, kemenlu
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara.

Kasus penembakan enam orang angota Front Pembela Islam (FPI) saat ini terus menjadi polemik dan mulai menyeret negara lain. Terbaru, Kedutaan Besar Jerman terpaksa memulangkan salah seorang stafnya ke kampung halaman.

Ini terjadi setelah staf tersebut bertandang ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12) lalu. Hal ini lalu membuat pemerintah meradang, bahkan Kementerian Luar Negeri menyampaikan protes terkait kehadiran staf diplomatik Kedutaan Jerman.

Advertisement

“Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut,” demikian bunyi keterangan tertulis Kemenlu, Senin (21/12).

 Mereka mengatakan Kedubes Jerman telah menjelaskan bahwa staf yang hadir ke Petamburan merupakan inisiatifnya sendiri. Menurut Kemenlu, pihak Kedubes  menyangkal pernyataan yang telah disampaikan FPI.

Dikutip dari sejumlah pemberitaan, sebelumnya Sekretaris Umum FPI Murnarman mengatakan kedatangan staf Kedubes Jerman merupakan bentuk simpati atas meninggalnya enam anggota kelompok tersebut.

“Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman,  serta menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf merupakan bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut.” tulis Kemenlu.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement