IDI Ajak Pusat Krisis AMSI Sosialisasikan Lingkungan Kerja Bebas Covid
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah meluncurkan tim Crisis Center Covid-19 untuk merespons banyaknya pekerja media yang terpapar corona. Dalam menjalankan programnya, AMSI mengajak dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan psikolog untuk mendampingi gerakan tersebut.
Tujuan utama keberadaan tim krisis Covid-19 itu untuk memberikan informasi guna menurunkan tingkat fatalitas dari infeksi pada awak media. Selain itu, tim akan menjadi wadah membangun komunikasi pekerja media dengan berbagai pihak untuk penanganan kasus corona.
Namun tak hanya konsultasi kesehatan, IDI juga mengajak AMSI mensosialisasikan prosedur standar terutama di lingkungan kerja. Hal ini demi mengurangi potensi penularan terutama dari tempat kerja.
“Kita tidak bisa mengintervensi virusnya tapi bisa mengintervensi personal awareness dan lingkungan kerja yang berarti SOP,” kata Adib dalam diskusi virtual penanganan Covid-19 bagi pekerja media, Selasa (27/7).
Substansi dari penerapan standar ketat adalah meminimalkan intensitas dan kontak dengan banyak orang. Selain itu, Adib juga mengingatkan pentingnya setiap ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik, hingga aturan mengenakan masker di setiap ruang kerja.
“Mitigasi medis penting disosialisasikan oleh organisasi keprofesian seperti AMSI,” katanya.
Namun IDI siap meladeni permintaan awak media anggota AMSI untuk berkonsultasi masalah Covid-19 lewat crisis center. Adib mengatakan gagasan ini diharapkan bisa membangun kesadaran publik pada bahaya corona.
Koordinator Utama Tim Crisis Center AMSI, Upi Asmaradhana, menyebutkan media merupakan sektor esensial yang saat pandemi tetap harus berjalan. Dengan begitu, pekerja media juga perlu dijaga agar hak masyarakat mendapatkan informasi publik tetap terjaga.