Kematian Pasien Covid-19 RI pada Agustus Lebih Tinggi Daripada Juli
Kasus positif virus corona di Indonesia mulai melandai dalam sebulan terakhir. Meski begitu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 masih menyoroti tingginya angka kematian pasien hingga Agustus lalu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka kematian pada Agustus masih lebih tinggi dibandingkan Juli. Total kematian akibat corona pada Juli sebesar 34.394 kasus, sedangkan di bulan Agustus meningkat menjadi 37.330 kasus.
"(Namun) 23 dari 34 provinsi telah menunjukkan penurunan kasus kematian dibandingkan bulan Juli lalu," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/9).
Wiku juga meminta masyarakat tak berpuas diri mengingat jumlah kasus Covid-19 pada Agustus masih dua kali lipat dari Januari atau saat lonjakan kasus pertama. Kasus corona pada bulan lalu mencapai 664.829 orang, adapun kasus yang tercatat Januari lalu yakni 331.052 kasus.
Meski demikian, total kasus positif pada Agustus sebenarnya turun 49% dibandingkan Juli lalu yakni 1.225.765. "Kita tidak boleh cepat berpuas diri, ini mengingat kasus di bulan ini masih dua kali lipat dari saat lonjakan pertama atau pada bulan Januari lalu," katanya.
Meski begitu, ia mencatat kasus aktif pada Agustus juga menurun drastis bila dibandingkan dengan Juli. Kasus aktif pada akhir bulan lalu mencapai 196.281 kasus, sedangkan pada Juli kasus aktif mencapai lebih dari 500.000 kasus.
Di sisi lain, angka kesembuhan pada Agustus juga mengalami peningkatan. Ia mencatat, angka kesembuhan Agustus mencapai 942.281 kasus, sedangkan pada Juli sebesar 896.501.
Selain itu, rata-rata positivity rate Agustus telah menurun signifikan, yaitu 18,38% dari sebelumnya mencapai 27,4% pada Juli. Demikian pula dengan tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19. Pada Agustus, tingkat keterisian tempat tidur sebesar 40,05% atau menurun dibandingkan Juli sebesar 72,77%.
Sedangkan, kenaikan kasus positif pada Agustus terjadi di 11 provinsi. Provinsi tersebut meliputi Aceh yang naik 152%, Sulawesi Tengah naik 111%, Gorontalo naik 57%, Kalimantan Selatan naik 47%, dan Sumatera Utara naik 44%.
Kemudian, Kalimantan Utara naik 24%, Bali naik 15%. Bangka Belitung naik 10%, Sulawesi Selatan naik 5%, serta Jambi naik 5%. Dari 34 provinsi, hanya 8 provinsi yang menunjukkan penurunan kasus positif secara bulanan.