Kasus Covid-19 Turun 56%, Indonesia Tak Lagi Zona Merah di Peta Dunia
Kasus Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan tren penurunan hingga pertengahan September. Bahkan laju pelandaian penularan corona RI merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dalam dua pekan belakangan.
Berdasarkan laman Ourworldindata, kasus corona Indonesia telah menurun 56% pada rentang waktu 31 Agustus sampai 13 September. Angka penurunan ini merupakan yang tertinggi nomor 10 secara global.
Berada di peringkat pertama adalah Lesotho dengan penurunan kasus hingga 100% dalam dua pekan, Bhutan dengan pertumbuhan kasus minus 94% ada peringkat kedua. Sedangkan Uganda ada di posisi ketiga dengan penurunan 92%.
Tren penurunan kasus diukur dari angka rasio positif atau positivity rate dan tingkat tes. Berdasarkan data Ourworldindata, angka rasio positif 4,1% per 11 September.
Rasio positif atau positivity rate merupakan perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan standar angka rasio positif Covid-19 sebesar 5%. Sehingga, angka rasio positif RI masih berada dalam rentang aman. Tidak lagi berada dalam zona merah kasus Covid-19.
Pada awal Agustus lalu, Indonesia yang rasio positifnya tercatat 23,2% merupakan salah satu negara dengan tingkat rasio positif yang tinggi dan tes Covid yang masih rendah.
Ketika itu, sebanyak 36 negara memiliki angka rasio positif di atas 10% yang ditandai warna merah dalam grafik. Indonesia masuk dalam kategori ini.
Pemerintah melaporkan angka kasus baru corona RI bertambah 2.577 orang pada Senin (13/9). Angka tambahan kasus baru ini merupakan yang terendah sejak 15 Mei atau usai Lebaran yakni 2.385 kasus baru.
Adapun kasus aktif Covid-19 RI juga menurun 10.173 menjadi 99.696 orang. Tak hanya itu, angka rasio positif juga terus mencetak rekor terendah yakni 2,14% kemarin.
Pemerintah juga memperpanjang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali hingga 20 September mendatang. Namun Provinsi Bali berhasil turun dari PPKM Level 4 menjadi Level 3.
"Hari ini jumlahnya (PPKM Level 4) berkurang menjadi hanya 3 kota/kabupaten saja," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut BInsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9).