Kasus Positif Terus Melonjak, Prancis Masuki Gelombang Kelima Covid-19
Kasus Covid-19 tengah meningkat lagi di sejumlah negara Eropa. Salah satunya Prancis yang saat ini sedang mengalami gelombang kelima penularan virus corona.
Kementerian Kesehatan mencatat 11.883 kasus baru pada hari Rabu (10/11). Jumlah ini mengalami peningkatan persentase dua digit dari minggu ke minggu sejak sekitar pertengahan Oktober.
"Beberapa negara tetangga sudah berada dalam gelombang kelima epidemi Covid-19, apa yang kita alami di Prancis jelas terlihat seperti awal dari gelombang kelima," kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (11/11).
Selain Prancis, peningkatan kasus kematian akibat corona tengah terjadi di Rusia. Pada Rabu (10/11), Rusia melaporkan rekor 1.239 kematian akibat corona dalam 24 jam.
Peningkatan kematian itu terjadi setelah sebagian besar wilayah menutup tempat kerja selama seminggu untuk mencegah penularan corona. "Kami tidak dapat mengatakan dengan yakin bahwa situasi telah stabil dan tingkat infeksi menurun," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova.
Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan kepada parlemen, cadangan oksigen rumah sakit di 12 wilayah Rusia hanya mampu bertahan selama dua hari atau kurang, kecuali jika oksigen diisi ulang.
Adapun, Gugus Tugas virus corona Rusia melaporkan 38.058 kasus baru Covid-19 di seluruh negeri, sebanyak 3.927 berasal dari Moskow. Meski demikian, kasus harian baru telah sedikit menurun dalam empat hari terakhir setelah mencapai puncak 41.335 kasus pada Sabtu (6/11).
Negara Eropa lainnya, Republik Ceko dan Slovakia melaporkan lonjakan baru virus corona pada hari Rabu (10/11). Keduanya harus membatasi perawatan rumah sakit yang tidak mendesak untuk melayani pasien Covid-19.
Slovakia yang berpenduduk 5,5 juta melaporkan rekor tertinggi 7.055 kasus baru pada Selasa. Sedangkan, Republik Ceko mencatat tambahan kasus corona dua kali lipat, yaitu 14.539 kasus, mendekati puncak Covid-19 pada Januari.
Kedua negara telah memperketat pembatasan aktivitas penduduknya. Namun, langkah tersebut masih lebih longgar dibandingkan gelombang sebelumnya lantaran masyarakat telah terlindungi oleh vaksinasi dan infeksi alami.