Indikasi Awal: Omicron Tak Akibatkan Gejala Keparahan Covid-19

Rizky Alika
6 Desember 2021, 14:38
omicron, covid-19, corona
Pexels
Ilutrasi virus Covid-19

Penyebaran Covid-19 varian Omicron tengah diwaspadai oleh berbagai negara.  Meski demikian ahli mengatakan indikasi awal menunjukkan varian tersebut tak mengakibatkan keparahan gejala, namun perlu lebih banyak informasi terkait hal tersebut.

Laporan dari Afrika Selatan menunjukkan tingkat rawat inap tidak meningkat secara mengkhawatirkan. Sebagaimana diketahui, Omicron pertama kali ditemukan serta menjadi dominan di Afrika Selatan.

"Meskipun terlalu dini untuk benar-benar membuat pernyataan pasti tentang hal itu, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar," kata Penasihat pandemi terkemuka Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (6/12).

Studi yang dilakukan Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan di Pretoria, Gauteng pada 2 Desember lalu menunjukkan varian ini tak menyebabkan gejala keparahan pada pasien. Provinsi Gauteng merupakan wilayah yang paling awal mendeteksi Omicron.

Mereka melakukan analisis terhadap 42 pasien dari Rumah Sakit Distrik Tshwane. Distrik ini merupakan salah satu wilayah yang disinyalir terkena gelombang Covid-19 varian Omicron. Bahkan sepanjang 29 November sampai 3 Desember, lonjakan kasus positif corona mencapai 10 ribu orang.

Dari analisis terhadap 42 pasien Covid-19 pada 2 Desember, rata-rata mereka dirawat selama 2,8 hari. Jauh lebih pendek dari angka rerata perawatan pasien Covid-19 selama 18 bulan terakhir yakni 8,5 hari.

Begitu pula rumah sakit lain di Gauteng seperti RS Helen Joseph yang melaporkan 83% dari 37 pasien tak memerlukan tambahan oksigen. Adapun 65 dari 80 pasien di RS Akademik George Mukhari tak memerlukan terapi oksigen.

“Jumlah rawat inap pneumonia yang relatif rendah merupakan gambaran yang berbeda dibandingkan gelombang sebelumnya,” bunyi laporan yang ditulis Fareed Abdullah, Sabtu (4/12) dikutip dari Statnews.

omicron
omicron (ANTARA FOTO/REUTERS/Sumaya Hisham/WSJ/cfo)

 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...