Jokowi Perintahkan Provinsi Lain Susul Jakarta Kebut Vaksinasi Anak
Presiden Joko Widodo hari ini meninjau vaksinasi Covid-19 untuk usia 6 sampai 11 tahun di Gambir, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan itu, Jokowi berharap pemberian vaksin untuk anak bisa dilakukan di provinsi lain.
Vaksinasi diharapkan bisa melindungi anak-anak dari penularan Covid-19 varian lama hingga varian baru. Selain itu, ia berharap anak-anak bisa mendapatkan imunisasi untuk penyakit selain corona sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
"Kami harapkan tidak hanya di Jakarta, di provinsi-provinsi yang lain juga segera memulai vaksinasinya untuk anak-anak," kata Jokowi di SDN Cideng, Jakarta, Rabu (15/12).
Adapun, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan dilakukan kepada 26,5 juta anak di seluruh Indonesia. Khusus Jakarta, ada 1,2 juta anak yang harus divaksin corona. "Saya sangat menghargai telah dimulainya vaksinasi untuk anak ini," katanya.
DKI Jakarta telah memulai pemberian vaksin kepada 10 ribu anak usia 6-11 tahun pada Selasa (14/12). Targetnya, ada 1,1 juta anak yang bisa mendapatkan suntikan vaksin baik di sekolah maupun lokasi lainnya.
Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebagai informasi, kriteria daerah yang bisa melakukan vaksinasi kepada anak ini adalah telah mencapai cakupan 70% dosis pertama dan 60% vaksinasi lansia. Saat ini, penyuntikan vaksin untuk anak dilakukan serentak di 115 kabupaten dan kota di 19 provinsi.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 6,4 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk vaksinasi anak. Adapun merek yang digunakan adalah Sinovac.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu vaksin corona jenis lain untuk mendaftarkan izin penggunaan darurat pada kelompok usia yang sama. Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan saat ini menunggu Pfizer Inc. mendaftarkan produknya.
"Kami pro aktif mengejar juga karena ingin memberikan alternatif untuk anak," kata Penny, Senin (1/11).
Saat ini BPOM Amerika Serikat (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Pfizer untuk anak usia 5-11 tahun pada 29 Oktober 2021. Sedangkan penerbitan izin vaksin Pfizer di Indonesia akan lebih mudah karena EUA yang telah dikeluarkan di AS bisa dijadikan basis.
Selain Pfizer, otoritas itu juga tengah memproses vaksin Sinopharm untuk anak. Evaluasi penilaian masih dilakukan secara bertahap. "Kami masih menunggu kelengkapan lebih jauh lagi vaksin Sinopharm," katanya.