Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano, Terbesar di NTB
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (14/1). Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung 76 juta meter kubik, terbesar di NTB.
Kepala Negara berharap, bendungan itu dapat mendukung ketahanan pangan di NTB. Menurutnya, kemandirian dan kedaulatan pangan hanya terjadi apabila seluruh provinsi tersebut memiliki pasokan air.
"Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB," kata Jokowi di Bendungan Bintang Bano, Sumbawa Barat, Jumat (14/1).
Sementara, ketersediaan air akan terwujud apabila terdapat bendungan dalam jumlah banyak. Adapun, Bendungan Bintang Bano merupakan satu dari enam bendungan yang dibangun di NTB.
Selain Bintang Bano, bendungan yang telah diresmikan pada 2018 yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila. Kepala Negara juga berharap, Bendungan Bintang Bano bisa memenuhi kebutuhan air baku, khususnya di wilayah-wilayah kering.
Adapun, Bendungan Bintang Bano memiliki kapasitas tampung yang sangat besar, yaitu 76 juta meter kubik dengan luas genangan 256 hektare. Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan dengan bendungan ini adalah yang terbesar di NTB dari sisi kapasitas tampung.
Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak 2015 serta menghabiskan anggaran Rp 1,44 triliun juga mampu mengairi sawah 6.700 hektare. "Hari ini sudah selesai dan bisa difungsikan," ujar Presiden.
Sedangkan NTB merupakan provinsi yang memiliki jumlah bendungan paling banyak mencapai 72 unit. Berikutnya adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masing-masing sebanyak 42 unit dan 30 unit.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berjanji total bendungan yang akan selesai dibangun hingga akhir 2024 mencapai 57 bendungan. "Bendungan Bintang Bano ini adalah bendungan yang ke-29," katanya.
Dalam kesempatan itu, turut mendampingi Presiden antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto.
Menurut laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendungan Bintang Bano dibangun dalam dua tahap. Tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp 996,7 miliar dan Tahap II pada 2020-2021. Pembangunan Bendungan Bintang Bano Tahap II dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya - PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp 441,4 miliar.