Norwegia Buka Daftar Negara Tolak Invasi Rusia ke Ukraina, RI Absen?
Sejumlah negara menentang langkah Rusia yang menginvasi tetangganya yakni Ukraina. Bahkan sudah ada 80 negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menolak agresi tersebut.
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Twitter perwakilan Norwegia di PBB. Meski demikian, dari 80 negara tersebut, tak ada nama Indonesia sebagai salah satu penentang invasi.
“Jumlah akhirnya sebenarnya lebih dari 80,” demikian pernyataan Norwegia, Sabtu (26/2).
Hampir separuh negara yang menolak agresi tersebut berasal dari benua Eropa. Beberapa negara yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Inggris, Norwegia, Prancis, Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, Portugal, Swedia, Belgia, Polandia, hingga Swiss.
Negara lain yang menolak adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, Turki, Liberia, Suriname hingga Samoa. Adapun tiga tetangga Indonesia yang masuk daftar adalah Singapura, Timor Leste, dan Papua Nugini.
Adapun Kementerian Luar Negeri belum memberikan penjelasan mengenai sikap Indonesia di Dewan Keamanan PBB. Hingga berita ini ditulis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah belum merespons pesan singkat Katadata.co.id.
Namun Faizasyah beberapa hari lalu pernah menjelaskan empat sikap RI terhadap konflik tersebut. Pertama, Indonesia prihatin atas konflik di wilayah Ukraina yang membahayakn keselamatan masyarakat dan perdamaian kawasan.
Kedua, RI meminta hukum internasional dan Piagam PBB soal integritas teritorial wilayah negara ditaati. “Karena ini merupakan prinsip kehormatan kedaulatan suatu wilayah,” kata Faizasyah pada Kamis (24/2) dikutip dari Antara.
Ketiga, Indonesia meminta semua pihak mengedepankan perundingan dan diplomasi menghentikan konflik. Keempat, Kedutaan Besar RI di Kyiv telah mengambil langkah untuk menyelamatkan WNI di Ukraina.
Sedangkan Presiden Joko Widodo belum memberikan keterangan resmi usai agresi terjadi. Dalam cuitannya pada Rabu (24/2), Jokowi hanya meminta dunia menghentikan perang karena hanya akan membahayakan masyarakat serta menyengsarakan nasib umat manusia.
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," cuit Jokowi dalam akun Twitternya, Kamis (24/2).
Jokowi sebelumnya telah meminta dua negara di Eropa Timur itu segera mempercepat upaya perdamaian. Hal ini demi mencegah munculnya bencana bagi umat manusia.
"Upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda," tulis Jokowi pada akun Twitter pribadinya @jokowi, Selasa (22/2).