Xi jinping Telepon Jokowi, Bahas G20 hingga Proyek Kereta Cepat
Presiden Joko Widodo melakukan percakapan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Rabu (16/3) untuk membahas sejumlah hal. Beberapa di antaranya adalah proyek kereta api cepat, konflik Rusia dan Ukraina, serta G20.
Dalam pembicaraan tersebut, Xi mendukung Indonesia memainkan peran penting sebagai Presidensi G20. “Hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bali terlaksana dengan baik,” kata Xi seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/3).
Dalam penanganan Covid-19, RI dan Cina akan meningkatkan kerja sama terutama di bidang vaksin. Selain itu, kedua negara juga akan menjamin kereta api cepat Jakarta-Bandung beroperasi sesuai jadwal.
“Cina bersikap positif terhadap proyek (di Indonesia) selama kondusif untuk pembangunan dan bagi kelangsungan kerja sama dua negara,” kata Xi.
Baik Jokowi maupun Xi juga bersepakat agar Rusia dan Ukraina berdialog untuk mencegah krisis kemanusiaan lebih luas. Selain itu Cina juga mengajak RI untuk bersama-sama menjaga stabilitas rantai pasokan global.
RI dan Cina juga akan memajukan pola hubungan bilateral baru “four-wheel drive” di bidang politik, ekonomi, maritim, dan budaya. “Cina bersedia mempererat komunikasi dengan Indonesia untuk memberikan energi yang positif,” kata Xi.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka potensi Cina masuk dalam proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini lantaran investor Negeri Panda merupakan mitra Abu Dhabi.
Abu Dhabi telah berencana menanamkan investasi mencapai US$ 20 miliar untuk proyek ibu kota baru. "Mereka itu konsorsium dan berasal dari macam-macam negara, bukan sendirian. Jadi, ya bisa saja ada konsorsium dari Cina," kata Luhut saat ditemui di Grand Hyatt, Selasa (15/3).