Bio Farma Mulai Uji Klinis III Vaksin Covid BUMN di Sulsel dan Sumbar

Ameidyo Daud Nasution
13 Juli 2022, 11:49
vaksin, bumn, bio farma, covid-19
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dokter Lucia Rizka Andalucia (tengah) menerima cenderamata dari Direktur Operasi Bio Farma M Rahman Roestan (kiri) dan Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki (kanan) saat kunjungan center uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 BUMN di Puskesmas Binamu Kota, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (12/7/2022).

PT Bio Farma (Persero) telah memulai uji klinis ketiga vaksin Covid-19 buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengujian dilakukan secara berbarengan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman, Sumatera Barat dan Puskesmas Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Selasa (12/7).

Pengujian di Sumbar dipantau langsung oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir hingga Wakil Bupati Pariaman, Rahmang. Sedangkan pengujian di Sulsel ditinjau oleh Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalucia.

Honesti mengatakan vaksin ini sedang menunggu izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta audit halal yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Harapannya kedua sertifikat ini akan muncul pada akhir Juli," kata Honesti dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7).

Honesti mengatakan vaksin buatan BUMN ini akan digunakan untuk dosis pertama dan kedua pada usia dewasa. Sedangkan pengujian akan dilakukan untuk penggunaan sebagai dosis tambahan (booster).Dia juga berharap vaksin ini bisa digunakan untuk anak-anak usia 6 sampai 17 tahun.

Pengujian di Sumbar melibatkan 1.725 relawan dengan rentang usia 18 hingga 70 tahun. Mereka belum pernah terpapar Covid-19 dan akan mendapatkan dua suntikan dengan rentang 28 hari.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Fase 3 di Padang Pariaman dan Padang, Asrawati mengatakan pengujian fase tiga ini telah memasuki suntikan kedua. Relawan akan dipantau selama setahun untuk memastikan keamanan dan kemampuan vaksin dalam memicu kekebalan.

Sedangkan Rizka di Jeneponto berharap vaksin buatan dalam negeri ini tak hanya dipakai masyarakat, namun bisa diekspor. Ia juga mengapresiasi keterlibatan relawan dalam uji klinis.

"Satu tahapan yang penting dan harus dilalui yakni uji klinik untuk diberikan izin," katanya.

Vaksin ini dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerjasama dengan Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat.  Bio Farma akan memproduksi vaksin BUMN dengan kapasitas mencapai 120 juta dosis per tahunnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...