Peristiwa Besar dalam Hidup Ratu Elizabeth: Perang Dunia hingga Covid

Ameidyo Daud Nasution
9 September 2022, 12:58
ratu elizabeth, inggris, sejarah
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/WSJ/cf
John Sibley Hitung mundur 7 hari menuju Perayaan Platinum Ratu Elizabeth diperlihatkan di layar di Piccadilly Circus di London, Britania, Jumat (27/5/2022).

Ratu Elizabeth II telah meninggal pada usia 96 tahun. Ratu mangkat di Istana Balmoral, Skotlandia pada Kamis (8/9) usai menjalani perawatan intensif.

Banyak kejadian di Inggris dan dunia terjadi selama 70 tahun kepemimpinannya. Meski demikian, Elizabeth II tetap bisa menakhodai Kerajaan hingga era modern. 

Elizabeth lahir pada 21 April 1926 dari pasangan George VI dan Elizabeth Bowes-Lyon. Saat itu Inggris masih dipimpin kakeknya yakni Raja George V.

Dia menjalani masa mudanya di tengah Perang Dunia II. Saat menjadi Ratu pada 1951, Perang Dingin mulai berlangsung dan menjadi awal perpecahan Blok Barat dan Blok Timur.

Di internal keluarga, periode 1990 hingga 2000 juga menjadi tantangan besar. Puncaknya adalah kematian sang mantan menantu, Diana Spencer yang turut menyeret Istana Buckingham.

Namun, Ratu masih sangat populer di tengah masyarakat Inggris. Dikutip dari YouGov, 81% masyarakat Inggris memiliki opini positif terhadap Ratu.

Lalu apa saja kejadian besar yang terjadi selama hidup Ratu Elizabeth:

Perang Dunia II

Elizabeth baru berusia 13 tahun saat Perang Dunia II dimulai tahun 1939. Saat itu, Kabinet Inggris meminta Raja George VI untuk mengungsikan Elizabeth dan adiknya, Margaret ke Kanada.

Meski demikian, ibunda mereka menolak ide tersebut dengan alasan anak-anak mereka akan bersama masyarakat Inggris. Sang ibu juga melontarkan pernyataan yang terkenal.

"Anak-anak tidak akan pergi tanpa saya. Aku tidak akan meninggalkan Raja. Dan Raja tidak akan pernah pergi." kata Elizabeth Bowes-Lyon dikutip dari Royal.uk.

Elizabeth bahkan sempat menjadi mekanik dan supir truk tentara pada saat perang. Ia juga kerap memberikan dukungan moral kepada masyarakat dan tentara.

"Kami juga mencoba untuk menanggung bahaya dan kesedihan perang. Kami tahu, setiap orang dari kami, bahwa pada akhirnya semua akan baik-baik saja." kata Elizabeth dalam siaran BBC Radio tahun 1940.

Perang Dingin

Berakhirnya Perang Dunia kedua ternyata berujung konflik baru yakni Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Elizabeth baru memimpin Inggris pada 1951, saat negara tersebut menjadi salah satu aktor utama Blok Barat bersama Amerika Serikat.

ia juga menjadi saksi berakhirnya Perang Dingin yang ditandai runtuhnya Tembok berlin di Jerman dan bubarnya Uni Soviet.

Runtuhnya Kolonialisme

Kepemimpinan Ratu Elizabeth II juga diwarnai dengan lepasnya jajahan Inggris di muka bumi. Tahun 1960 hingga 1970, banyak koloni Inggris di Afrika dan Karibia memutuskan untuk merdeka dan berdaulat.

Beberapa di antaranya adalah Nigeria, Sudan, Tanzania, Botswana, Belize, hingga Malaysia. Namun beberapa seperti Australia, Kanada, hingga Selandia Baru memutuskan untuk tetap bertahan.

Konsep kekuasaan Inggris di negara-negara lain juga akhirnya berubah dengan nama Persemakmuran. Saat ini, ada 56 negara jajahan dan bekas jajahan yang bergabung dalam kelompok tersebut.

Putri Diana

Ratu Elizabeth II menghadapi tantangan besar pada 1990-an. Kali ini tantangan tak berasal dari luar negeri, namun dari konflik keluarga dan istana.

Pada Maret 1992, anak keduanya yakni Pangeran Andrew Berpisah dengan Sarah Ferguson. Di bulan yang sama, Mauritius memutuskan untuk berpisah dengan Kerajaan Inggris.

Sebulan kemudian, anak perempuan Ratu yakni Putri Anne menceraikan Kapten Mark Phillips. Enam bulan berselang, Istana Windsor dilanda kebakaran besar.

Tahun tersebut ditutup dengan perpisahan putra sulungnya, Pangeran Charles dengan Putri Diana. Elizabeth sempat mengatakan bahwa tahun 1992 baginya adalah annus horribilis, dalam bahasa Latin artinya tahun yang mengerikan.

BRITAIN-ROYALS
BRITAIN-ROYALS (ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/RWA/dj)

Diana dan Charles resmi bercerai pada 1996. Diana, yang populer di tengah masyarakat Inggris, kemudian mengatakan perceraiannya dengan Charles karena adanya pihak ketiga, dalam hal ini Camilla Parker-Bowles.

Agustus 1997, Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis. Ratu yang tengah berlibur di Istana Balmoral lalu sepakat untuk kembali ke London dan memberikan pidato resmi demi menenangkan publik.

Brexit

Inggris memutuskan untuk bergabung ke Uni Eropa pada 1972, tahun ke-21 kepemimpinan Ratu Elizabeth. Meski demikian, negara tersebut memutuskan untuk keluar dari UE pada 1916.

BRITAIN-EU
BRITAIN-EU (ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholl)

Brexit juga menandai perpecahan politik di tengah warga Inggris. Meski demikian, Ratu masih dianggap masyarakat sebagai pemersatu negara di saat-saat tersebut.

Covid-19

Badai terakhir yang dihadapi Ratu Elizabeth II adalah pandemi Covid-19 tahun 2020. Ratu bahkan sempat berpidato langsung, hal yang jarang dilakukannya, untuk memberikan semangat publik saat lockdown berlangsung.

BRITAIN-ROYALS/PHILIP
BRITAIN-ROYALS/PHILIP (ANTARA FOTO/REUTERS/Yui Mok/Pool /aww/cf)

"Hari-hari yang lebih baik akan kembali: kita akan bersama teman-teman kita lagi; kita akan bersama keluarga kita lagi; kita akan bertemu lagi," kata Elizabeth pada 5 April 2020.

Protokol Covid-19 ketat yang diberlakukan juga membuat Ratu sendirian saat mendampingi jenazah suaminya, Pangeran Phillip yang meninggal pada 9 April 2021. Tak hanya itu, ia sendiri sempat tertular corona pada 20 Februari 2022.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...