Jokowi Targetkan Harga Listrik EBT Bisa Turun Ke US$ 2 Per kWH

Andi M. Arief
21 Desember 2022, 17:11
ebt, jokowi, tarif
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Presiden Joko Widodo mengatakan energi hijau yang murah merupakan kunci kemajuan bagi Indonesia di masa depan. Namun, masih ada kendala bagi masyarakat mengakses energi baru dan terbarukan (EBT) yakni harga.

Oleh sebab itu Jokowi menyiapkan akan lebih banyak membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dengan PLTA, Presiden optimistis harga EBT bisa diturunkan. 

"Hitungan yang saya pakai, bisa mencapai harga US$ 2 hingga US$ 4 sen per Kilowatt per hour (Kwh)," kata Jokowi dalam Outlook Ekonomi 2023 di Jakarta, Rabu (21/12).

Indonesia saat ini memiliki dua sungai potensial yakni Memberamo di Papua dan Kayan di Kalimantan Utara. Jokowi mengatakan jika PLTA dibangun di sungai-sungai lainnya, maka harga yang kompetitif bisa terbentuk.

Presiden menyebut sumber-sumber ini akan menjadi produk listrik premium namun dengan harga murah. "Kalau muncul energi hijau tapi harganya masih US$ 12 sen buat apa," katanya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK mendata pada 2016 ada 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai dengan total panjang mencapai 1,51 juta kilometer.

"Sebetulnya kekuatan kita besar dalam dua hal, yakni hilirisasi dan energi hijau. Sulitnya adalah pelaksanaan," kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...