Andalkan Warung dan Kios, Bukalapak Buat Fitur Agen Pengiriman Barang
Bukalapak kembali memiliki fitur baru untuk memudahkan penggunanya. Mereka telah meluncurkan fitur baru bernama Agen BukaSend bagi layanan warung dan kios mitra e-commerce tersebut.
Melalui fitur tersebut, 8,7 juta mitra warung dan kios di Mitra Bukalapak dapat menjadi agen pengiriman barang untuk sejumlah jasa penyedia logistik seperti SiCepat Ekspres, J&T Express, Lion Parcel, Ninja Xpress, Anteraja dan Grab.
Dengan menjadi agen pengiriman, mitra bisa menghubungkan penyedia jasa logistik rekanan ke jutaan titik penjemputan barang tanpa menyediakan gudang. Mitra yang terdaftar sebagai agen juga dapat menikmati komisi hingga 35% dari total biaya kirim.
President Commerce & Fintech Bukalapak Victor Lesmana mengatakan, tujuan perusahaan dalam membuat fitur tersebut adalah untuk membantu mitra mengembangkan bisnisnya sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, Bukalapak menilai, layanan pengiriman barang potensial saat ini.
Hingga saat ini jumlah agen pengiriman di layanan Mitra Bukalapak sudah mencapai lebih dari 12 ribu orang dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Sedangkan jumlah kantor pos yang menghubungkan kota dan desa di seluruh Indonesia hanya 4.800 lokasi.
"Maka, kami menyadari bahwa kesulitan ini bisa diselesaikan dengan memanfaatkan warung di Mitra Bukalapak sebagai titik penghubung,” kata Victor dalam siaran pers, Selasa (30/11).
Manager E-Commerce Relations J&T Stevan Valentino mengatakan, dengan adanya agen dari Mitra Bukalapak, J&T bisa menghemat biaya pengambilan barang dengan jangkauan yang lebih luas. "Hal penting lainnya adalah pick-up service dari J&T yang semakin bisa dioptimalkan melalui kemitraan ini," katanya.
Sedangkan Senior Sales Manager E-Commerce SiCepat Vonny Raya juga mengatakan, hadirnya mitra warung dan kios sebagai agen pengiriman mampu memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Bukalapak sendiri memang mengandalkan layanan warung dan kiosnya, yaitu Mitra Bukalapak setelah IPO pada Agustus lalu. "Kami percaya diri dengan masa depan itu. Sebab segmen ini sangat potensial," kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam acara Wild Digital Conference, Rabu (10/11).
Lini bisnis Mitra Bukalapak ini telah berkontribusi 34% terhadap pendapatan Bukalapak secara keseluruhan pada semester I. Mitra Bukalapak juga mencatatkan lonjakan pendapatan 350% secara tahunan (yoy) pada semester I.
Bukalapak juga mempunyai pangsa pasar yang besar untuk digitalisasi warung. Berdasarkan survei Nielsen terhadap 3.000 warung di 14 kota pada Juni, total pangsa pasar Bukalapak mencapai 42%.
Sedangkan dari hasil riset Euromonitor International 2018 menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina lebih suka berbelanja di warung atau toko kelontong.