IHSG Diramal Merah Jelang Akhir Pekan, Analis Rekomendasikan Saham Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari Jumat (30/9). Indeks diperkirakan akan bergerak di rentang 6.998 - 7.236.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar .
Meski demikian, inflasi yang diperkirakan masih dalam kondisi stabil dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak indeks. “Hari ini IHSG berpotensi tertekan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis malam (29/9).
William merekomendasikan saham Pakuwon Jati (PWON), Astra International (ASRI), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), dan Gudang Garam (GGRM). Lalu, Jasa Marga (JSMR), XL Axiata (EXCL), dan Ciputra Development (CTRA). Selanjutnya Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) dan Wijaya Karya Beton (WTON).
Sedangkan Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi, level support IHSG di 7.026, 6.970, dan 6.872 pada hari ini. Sedangkan level resistance berada di 7.200, 7.250 dan 7.300 berdasarkan indikator MACD.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan hingga 0,58% ke level 7.036.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham kemarin tercatat mencapai Rp 12,56 triliun dengan volume 23,814 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.219.538 juta kali.
Tercatat sebanyak 423 saham terkoreksi, 149 saham menguat dan 114 saham tak bergerak. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar IHSG menjadi Rp 9.271.554 triliun.
