Terseret Dugaan Suap Airbus, Tony Fernandes Mundur dari AirAsia

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia YB Datuk Mohamaddin Bin Ketapi bersama CEO AirAsia Group Tony Fernandes meninjau ruang kemudi pada Pesawat Airbus A321NEO di Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, Jumat (22/11/2019). Tony menyatakan mundur sementara dari jabatannya karena kasus dugaan suap Airbus.
Penulis: Ekarina
4/2/2020, 16.24 WIB

Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes dan Komisaris Kamarudin Meranun mundur sementara dari jabatannya. Pengunduran diri itu dilakukan seiring dengan pengusutan pihak berwenang terkait dugaan suap antara AirAsia dengan produsen pesawat Airbus senilai US$ 50 juta (sekitar Rp 687 miliar).

Tony dan Kamarudin bakal mundur dari jabatannya selama dua bulan. Komite maskapai yang terdiri dari anggota non-eksekutif dewan AirAsia akan meninjau tuduhan suap tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan.

"Fernandes, salah satu eksekutif industri penerbangan paling terkenal dan Mr Kamarudin akan tetap menjadi penasihat, bagaimanapun mengingat kondisi ekonomi sulit saat ini yang dihadapi industri penerbangan," ujar manajemen AirAsia seperti dikutip dari lama The Straits Times, Selasa (4/2).

(Baca: AirAsia Buka Penerbangan Perdana ke Labuan Bajo)

Adapun, Eksekutif Senior AirAsia Tharumalingam Kanagalingam akan menjabat sebagai CEO menggantikan Tony Fernandes.

Dalam pernyataan bersama, Fernandes dan Kamarudin membantah tuduhan melakukan kesalahan dan penyalahgunaan wewenang selama menjabat sebagai direksi AirAsia.

Halaman: