Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur membantu orangtua murid yang kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Pemkot mengalokasikan dana untuk membeli pulsa bagi siswa-siswi agar bisa belajar dari rumah.
Kata Santoso, anggaran pulsa untuk murid sekolah diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah. Pulsa untuk siswa-siswi tersebut sudah diberikan sejak Agustus lalu.
Mulai tahun depan, orangtua murid tak harus khawatir terkait proses belajar dari rumah. Karena, pemkot Blitar akan memasang Wifi di semua RT dan RW.
“Kota Blitar sudah pasang fiber optik sejak 2018. Anggarannya mencapai Rp12 miliar. Rencananya, tahun depan akan dipasang wifi di semua RT dan RW sehingga akan memudahkan proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi,” kata Santoso saat melakuka audiensi secara virtual dengan tim indeks Kelola dari Katadata, beberapa waktu lalu.
Dalam audiensi virtual tersebut, Santoso didampingi oleh sejumlah kepala dinas dan Katadata diwakili oleh Chief Content Officer Heri Susanto, VP Commercial Marah Andikha dan VP Strategic & Business Development David Liputra Herlambang.
Wawancara daring ini menjadi bagian dari tahapan penyelenggaran Indeks Kelola 2020. Indeks Kelola merupakan sebuah metode penilaian untuk mengukur keberhasilan suatu daerah dalam mengelola APBD sehingga berdampak langsung bagi masyarakat. Metode Indeks Kelola dirumuskan oleh para periset Katadata Insight Center (KIC).
Ini adalah tahun ketiga Katadata menggelar apresiasi yang setiap tahun dihadiri lebih dari 50 pimpinan daerah, Bupati, Walikota atau perwakilannya di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, apresiasi Indeks Kelola akan menjadi bagian dari rangkaian event virtual Katadata Regional Summit mengenai “Kolaborasi Menuju Pembangunan Daerah Berkelanjutan.”
Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Pemkot Blitar juga telah membuat sejumlah inovasi di masa pandemi di sektor pendidikan.
“Kota Blitar mempunyai program guling yaitu guru keliling. Karena belum semua wilayah tersentuh internet, maka sejumlah guru mendatangi rumah siswa yang belum bisa menerapkan pembelajaran jarak jauh,” ujarnya.
Menurut Santoso, Pemkot Blitar berkomitmen menempatkan bidang pendidikan sebagai prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021. Dalam lima tahun terakhir, alokasi anggaran untuk pendidikan juga selalu di atas 20 persen.
Bukan itu saja, Pemkot Blitar juga menyiapkan sekolah gratis untuk siswa. Mulai dari seragam, buku tulis, SPP hingga bus sekolah disediakan Pemkot secara gratis. Kata Santoso, Pemkot juga meminjamkan sepeda kepada siswa yang bisa digunakan untuk pergi ke sekolah. Ketika murid yang menggunakan sepeda tersebut sudah lulus, maka sepeda akan diberikan kepada adik kelasnya.