Harga Emas Dunia Merosot Setelah Tembus Level Tertinggi dalam 2 Pekan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).
22/1/2020, 10.32 WIB

Harga emas dunia merosot setelah menembus level tertingginya dalam dua pekan. Penurunan diduga lantaran investor melakukan aksi ambil untung. Namun, penurunan disebut-sebut tertahan seiring melemahnya bursa saham imbas kekhawatiran akan penyebaran virus corona baru di Tiongkok.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berangsur turun mulai Selasa (21/1) kemarin dan berlanjut ke Rabu (22/1) ini. Saat berita ini ditulis, harga emas dunia tercatat berada di posisi US$ 1.553 per ounce, turun 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

“Kita telah mendapatkan periode kinerja emas yang cukup baik dan kita tengah membayar kembali hal itu,” kata Head of Commodity Strategist di TD Securities Bart Melek seperti dikutip Reuters.

(Baca: Investor Ambil Untung, Rupiah Melemah ke Rp 13.669 per Dolar AS)

Meski begitu, ia memprediksi harga emas akan bertahan di kisaran US$ 1.550 per ounce saat ini. “Saya belum mendengar berita apapun yang menyatakan bahwa penurunan harga emas ini adalah karena masalah struktural, perkembangan yang bersifat fundamental dan permanen,” kata dia.

Senada, Head Treader di US Global Investor Michael Matousek mengatakan tren kenaikan harga emas belum berakhir. “(Harga emas) haru turun ke bawah US$ 1.450 untuk mengubah tren tersebut,” ujarnya seperti dikutip Reuters.

Kenaikan harga emas, menurut dia, juga akan disokong oleh suku bunga acuan AS yang stabil dan kenaika pembelian dari bank-bank sentral.

Adapun melemahnya bursa saham seiring kekhawatiran akan virus corona diduga turut menahan penurunan lebih jauh harga emas. Sebelumnya, seluruh indeks di bursa saham AS ditutup di zona merah, dengan indeks Dow Jones turun 0,52%.

(Baca: Virus Corona Baru Menyebar ke Lima Negara, Termasuk AS)

Mengutip Bloomberg, data dari berbagai otoritas kesehatan kota dan nasional per Selasa (21/1), telah ditemukan 296 kasus virus corona baru. Sebanyak 291 kasus di antaranya ditemukan di Tiongkok, dua kasus di Thailand dan masing-masig satu kasus di Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat. Adapun virus ini pertama kali terdeteksi di Tiongkok tengah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memutuskan apakah mendeklarasikan penyebaran virus baru ini sebagai keadaan darurat kesehatan internasional atau tidak. “Jika mereka mendeklarasikan masalah ini sebagai isu internasional, itu akan berdampak pada aktivitas perdagangan dan mengurangi perjalanan keluar masuk negara,” kata William Schaffner, profesor obat untuk penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, Nashville, Tennessee, seperti dikutip Bloomberg.

Seiring pergerakan turun harga emas dunia, harga emas Antam kembali terkoreksi. Berdasarkan data logammulia.com, di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung, harga emas tercatat Rp 769 ribu per gram pada Rabu ini, turun Rp 2.000 dari posisi kemarin. Sedangkan harga emas penjualan kembali turun Rp 1.000 menjadi Rp 683 ribu per gram.

Harga Emas Antam, Rabu, 22 Januari 2020:

Emas batangan 0,5 gr: Rp 409.000

Emas batangan 1 gr: Rp 769.000

Emas batangan 2 gr: Rp  1.487.000

Emas batangan 3 gr: Rp 2.209.000

Emas batangan 5 gr: Rp 3.665.000

Emas batangan 10 gr: Rp 7.265.000

Emas batangan 25 gr: Rp  18.055.000

Emas batangan 50 gr: Rp 36.035.000

Emas batangan 100 gr: Rp 72.000.000

Emas batangan 250 gr: Rp 179.750.000

Emas batangan 500 gr: Rp 359.300.000

Emas batangan 1.000 gr: Rp 718.600.000

Sumber: www.logammulia.com untuk lokasi Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung