Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Grati Unit 3 yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur resmi beroperasi. Pembangkit berkapasitas 450 Megawatt (MW) tersebut diharapkan bisa membantu agar seluruh rumah di Pasuruan teraliri listrik.

Wakil Bupati Pasuruan Gus K.H Mujib Imron mengatakan ada lima desa dan dua kecamatan yang belum teraliri listrik di Pasuruan. Dengan adanya PLTGU Grati, seluruh masyarakat Pasuran diharapkan bisa mendapatkan listrik dan pertumbuhan ekonomi daerah terpacu.

"Karena dengan dibangunnya unit tiga menambah pergerakan ekonomi di masyarakat. Tenaga lokal juga pasti dibutuhkan," ujarnya saat peresmian PLTGU tersebut di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (26/7). Dengan kapasitas 450 MW, pembangkit ini mampu mamasok listrik untuk 900 ribu rumah, dengan asumsi tiap rumah memiliki daya 900 watt.

Pembangkit yang masuk dalam megaproyek 35.000 MW ini dikerjakan oleh konsorsium yakni Hutama Karya, Samsung C&T, dan Lotte E&C Co. Biaya pembangunan pembangkit ini sebesar Rp 3,61 triliun. Pembangkit ini akan meningkatkan kapasitas penyediaan listrik untuk Pulau Jawa - Bali, khususnya Surabaya Selatan, Paiton dan Krian.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan menyatakan pembangkit ini menggunakan teknologi generasi terbaru yang mampu menghemat biaya operasional. "Kami dapat pasokan gas dari Blok Kangean, per harinya butuh 40 MMCFD, biayanya hemat jadi Rp 2.800 per kWh," ujarnya.

Penghematan ini diapresiasi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan yang juga turut hadir dalam peresmian pembangkit tersebut. "Ini bisa dicontoh standar PLTGU yang lain. Karena kalau efesien minimal tarif listrik tidak naik," ujarnya.

Per Mei 2019, rasio elektrifikasi Jawa Timur sudah mencapai 98,39%. Rasionya ditargetkan mencapai 99,76% di akhir 2019.