Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury mengatakan realisasi investasi hulu migas di beberapa proyek nyaris mencapai target. Perusahaan menargetkan investasi hulu migas sebesar US$ 2,6 miliar, atau 60% dari target investasi secara keseluruhan yaitu US$ 4,5 miliar.
"Untuk realisasinya sendiri, dari beberapa proyek yang kami lihat itu sekitar 95-98% lah," kata Pahala saat ditemui di Gedung Komisi VI DPR, Kamis (27/6).
Ia pun menampik penurunan produksi di Blok Mahakam imbas lambatnya investasi yang dilakukan perusahaan, melainkan transisi yang kurang baik. Ia juga menyinggung soal kemungkinan operator sebelumnya menurunkan investasi.
(Baca: PHM Hanya Mengebor Dua Sumur Eksplorasi di Blok Mahakam pada 2020)
“Tapi ini kami upayakan lebih baik lagi," ujarnya. Selain itu, agar kasus Blok Mahakam tidak terulang kembali, ia pun menekankan pentingnya perencanaan transisi untuk pengambilalihan wilayah kerja terminasi berikutnya.
Sebelumnya, perusahaan memaparkan, dari target investasi hulu migas yang sebesar US$ 2,6 miliar tahun ini, sebanyak US$ 1,9 miliar ditetapkan untuk eksplorasi dan pengembangan di 98 proyek hulu migas.
(Baca: Pertamina Incar 2 Wilayah Kerja Migas di Lelang Tahap II 2019)
Rinciannya, 29 proyek dilaksanakan Pertamina Hulu Energi, dua proyek oleh Pertamina EP Cepu, satu proyek oleh PEPC ADK, 19 proyek oleh Pertamima Hulu Indonesia, dan 47 proyek oleh Pertamina EP.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan proyek eksplorasi dan pengembangan meliputi antara lain pengeboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan enhanced oil recovery (EOR). Kemudian, pembukaan akses ke wilayah kerja eksplorasi baru dan survei seismik regional.