Genjot Elektrifikasi, Jonan Resmikan Proyek Listrik Baru di Jambi

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Pingit Aria
4/3/2019, 06.24 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan proyek infrastruktur listrik di Kabupaten Sorolangun, Jambi. Di sana, ia menyatakan bahwa Pemerintah belum berencana menaikkan tarif listrik.

Infrastruktur kelistrikan yang diresmikan terdiri dari Gardu Induk 150 kV Sarolangun, Transmisi 150 kV Muara Bulian-Sarolangun, Gardu Induk 150 kV Sungai Penuh dan Transmisi 150 kV Bangko-Merangin-Sungai Penuh.Acara tersebut dipusatkan di lokasi Gardu Induk Sarolangun di Gunung Kembang, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. 

“Jadi 4 infrastruktur yang kita resmikan itu merupakan bagian dari sistem kelistrikan trans Sumatera. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini jaringan listrik trans Sumatera akan selesai. Jadi listrik yang bisa dinikmati semua wilayah di Sumatera akan sama, baik di Sumsel, Lampung, Jambi akan sama,” ungkap Menteri Jonan dalam siaran pers, Minggu (3/3).

Panjang transmisi 150 kV Muara Bulian-Sarolangun yaitu 83,6 kilometer dan terdiri dari 245 tower. Jaringan tersebut menyalurkan tenaga listrik dari beberapa pembangkit yang ada seperti PLTG Batang Hari, PLTG Payo Selincah, dan PLTG CNG Sungai Gelam sehingga dapat didistribusikan kepada masyarakat di Kabupaten Sarolangun dan sekitarnya.

(Baca juga: Regulasi Jadi Penghambat Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Sedangkan panjang transmisi 150 kV Bangko-Merangin-Sungai Penuh yaitu 137,7 kms dengan 432 tower yang bertujuan untuk memperluas penyediaan tenaga listrik kepada masyarakat di Kabupaten Merangin, Kerinci, Kota Sungai Penuh dan sekitarnya.

Jonan menambahkan bahwa rasio elektrifikasi nasional akhir tahun lalu sebesar 98,3%, dan tahun 2019 ditargetnya mencapai 99,9%. “Tentunya di provinsi Jambi juga bisa mencapai itu,” tambahnya.

Dalam menyediakan tarif listrik, Pemerintah tidak hanya mempertimbangkan supply listrik saja tetapi harganya harus terjangkau. “Pemerintah memperhatikan daya beli masyarakat.  Yang penting adalah listriknya ada dan tarifnya terjangkau,” kata Jonan.

Ia juga menyatakan bahwa sampai hari ini Pemerintah tidak mempertimbangkan kenaikan tarif listrik. “Bahkan mulai bulan ini pelanggan PLN 900 VA tarifnya dikurangi dari Rp. 1.352 per kWh menjadi Rp. 1.300 kWh.”

(Baca juga: PLN Turunkan Tarif Listrik Golongan 900 VA Rumah Tangga Keluarga Mampu)

Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menyampaikan bahwa rasio elektfikasi Provinsi Jambi telah mencapai angka 98,09% atau hampir mendekati rasio elektrifkasi nasional sebesar 98,3%.

“Sedangkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Sarolangun sebesar 92,66%, Batanghari 84,63%, Muaro Jambi 92,76%, Bungo 93,09%, Tebo 81,82%, Merangin 93,95%, Kerinci 89,17%, dan Kota Sungai Penuh 89,93%,” ungkap Rida.

Beroperasinya gardu induk dan jaringan transmisi tersebut akan mengoptimalkan pasokan listrik di berbagai kabupaten di Jambi termasuk menggantikan suplai listrik dari pembangkit berbahan bakar diesel. Sehingga terdapat potensi penghematan di wilayah Sarolangun sebesar Rp 9,2 miliar per tahun sedangkan wilayah Bangko-Merangin-Sungai Penuh sebesar Rp 28 miliar per bulan. Selain itu juga terdapat potensi tambahan penjualan listrik PLN di wilayah Soralangun sekitar Rp 53 miliar per tahun.