Pemerintah akhirnya memberikan insentif libur pajak (tax holiday) kepada Saudi Aramco untuk menggarap proyek kilang minyak bumi di Cilacap. Dengan begitu, proyek tersebut bisa segera dijalankan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan awalnya memang perusahaan asal Arab Saudi itu meminta kejelasan fasilitas tax holiday, sehingga proyek kilang minyak itu belum dijalankan. “Itu sudah dijawab, akan mendapatkan tax holiday. Setelah kami kirim jawaban mengenai fasilitas pajak itu mereka sudah positif,” kata dia di Jakarta, Selasa (21/8).

Darmin mengatakan pemberian tax holiday itu karena proyek kilang merupakan industri pionir. INdonesia juga memerlukan kilang supaya bisa mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dengan kepastian pemberian itu, pemerintah pun menagih proyek kilang minyak tersebut. “Kami juga minta kejelasan mereka kesiapannya kapan,” ujar Darmin.

Modifikasi kilang Cilacap ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini digarap PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco. Dengan proyek ini kapasitas kilang minyak di Cilacap akan meningkat menjadi 400 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 348 ribu bph.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan ada beberapa upaya pemerintah juga agar proyek kilang minyak Cilacap bisa berjalan. “Dari pemerintah ada Peraturan Menteri Keuangan untuk spin off kemudian ada revisi Peraturan Presiden,” ujar dia.

Dengan dukungan itu harapannya proyek bisa mulai segera dibangun. Pertamina pernah menargetkan proyek tersebut selesai tahun 2023. Awalnya ditargetkan 2021.

(Baca: Tujuh Kilang Minyak Pertamina Masuk Proyek Strategis Nasional)

Upaya Tekan Impor

Darmin mengatakan selain kilang minyak Cilacap, pemerintah juga akan mengoptimalkan kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Tujuannya pun untuk menekan impor.

Pengoptimalan kilang tersebut nantinya melalui restrukturisasi utang PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) yang merupakan induk usaha TPPI. “Memang ini bagian untuk membenahai, tapi ini jangka panjang bukan pendek. Jadi itu sementara, memang ada hal-hal yang diminta oleh Pertamina,” ujar dia.