Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) pada hari ini.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan ada lima jajaran direksi yang dicopot. "Bahwa telah dilakukan RUPS untuk Pertamina. Ibu menteri selaku RUPS telah buat keputusan pemberhentian dengan hormat," kata dia di Jakarta, Jumat (20/4).
Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.
Adapun, susunan direksi yang baru adalah Pelaksana tugas Direktur Utama sekaligus Direktur SDM Nicke Widyawati. Selain itu, Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Direktur Keuangan Arief Budiman, Direktur Pemasaran Korporasi Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Retail Masud Hamid, Direktur Manajemen Aset, M. Haryo Junianto, Direktur MPPP Heru Setiawan, Direktur Infrastruktur Gandhi Sriwidjojo.
Menurut Fajar pergantian direksi itu dilakukan bersama dengan Dewan Komisaris. Salah satu pertimbangannya, mempercepat implementasi holding. Selain itu adalah perkembangan kondisi terakhir baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa balikpapan dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Komisaris menurut Fajar juga sudah mengkaji mengenai pergantian direksi ini selama satu bulan penuh dan kemudian hasilnya dilaporkan ke Kementerian. "Dengan direktur yang baru ini justru akan mempercepat proyek modifikasi kilang RDMP, pengalihan Kilang TPPI, holding dan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," ujar dia.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan pergantian ini merupakan implementasi dari SK-39/MBU/02/2018, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengalihan Tugas Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina,. Kunci dari surat keputusan itu adalah perubahan struktur dan nomenklatur. Salah satu keputusannya adalah memecah Direksi Pemasaran menjadi tiga yakni Korporat, Ritel serta Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur.
(Baca: Meneropong Arah Pertamina Setelah Restrukturisasi)
Kemudian, alasan penggantian Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia karena Dewan Komisaris menilai Pertamina harus segera melakukan kajian dampak dari perubahan biaya dan kenaikan harga yang terakhir. Sekaligus dikaitkan dengan kenaikan harga minyak mentah yang memengaruhi biaya Pertamina. "Ini perlu penanganan yang intensif, karena memengaruhi kinerja keuangan Pertamina," ujar dia.