PT Pupuk Indonesia Energi (PI-Energi) berencana mengakuisisi 51% saham anak usaha PT Rekayasa Industri (Rekind), PT Rekind Daya Mamuju (RDM). Ini untuk memperluas bisnis perusahaan di sektor energi, terutama pembangkit listrik.
Proses akuisisi itu ditandai dengan proses penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PI-Energi dan Rekind. “Pupuk Indonesia Energi ditugaskan mengambil semua bisnis yang terkait energi listrik. Untuk itu, RDM kami ambil," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Energi, Tentaminarto Tri Februartono usai penandatanganan MoU di Jakarta, Jumat (18/8).
(Baca: Pupuk Indonesia Negosiasikan Harga Gas Blok Kasuri)
Meski demikian, Tenta belum bisa merinci nilai dari hasil akuisisi tersebut, sebab proses valuasi masih berlangsung. Kedua belah pihak akan menunjuk valuator independen untuk menentukan berapa nilai akuisisi. Harapannya awal tahun depan proses akuisisi secara resmi bisa dilakukan.
RDM merupakan perusahaan yang membangun, memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu bara dengan kapasitas 2x25 MegaWatt (MW) di Kabupaten Mamuju,Provinsi Sulawesi Barat. Nilainya Rp 1 triliun.
PLTU batubara tersebut merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah. Proses konstruksi pembangkit tersebut kini sudah mencapai 97% dan akan mulai beroperasi pertama pada akhir September mendatang.
Adapun pembangkit tersebut akan beroperasi penuh pada November. Nantinya listrik dari pembangkit tersebut 50% akan dijual kepada PLN, sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan industri di grup Pupuk Indonesia.
(Baca: Skema Jual Beli Listrik dari Pembangkit Batu Bara Bisa Rugikan PLN)
Selain itu, tahun lalu PI-Energi juga sudah mengakuisisi mayoritas atau 51% saham PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) di Bontang Kalimantan Timur. KDM merupakan perusahaan pembangkit listrik yang memasok kebutuhan pabrik Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Kapasitasnya sebesar 34 MW.
Tahun depan rencananya, Pupuk Indonesia Energi akan mengembangkan pembangkit listrik baru di dua daerah yakni untuk memenuhi kebutuhan PT pupuk Iskandar Muda di Aceh, dan PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat. Untuk pembangkit listrik di Aceh, PI-Energi berencana membangun dengan kapasitas 20-30 MW. "Kami masih pelajari apakah PLTU atau PLTG," kata Tenta.
Di sisi lain, akuisisi dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN pupuk. Sehingga dapat meningkatkan daya saing produk-produk grup pupuk Indonesia di pasaran. Apalagi dengan memiliki pembangkit sendiri, dapat membuat biaya produksi pupuk lebih efisien.
(Baca: Revisi Rencana Listrik: Pembangkit Batubara Dominan, Gas Berkurang)
PI-Energi merupakan anak usaha Pupuk Indonesia yang baru berusia tiga tahun. Selama tiga tahun tersebut tercatat nilai aset PI-Energi yang semula sebesar Rp 100 miliar kini telah menyentuh Rp 1,4 triliun. Perusahaan ini resmi didirikan pada 18 Agustus 2014.