Masa Kontrak Jadi Pertimbangan Chevron Lanjutkan Proyek IDD

Arief Kamaludin|KATADATA
16/5/2017, 19.02 WIB

Chevron Indonesia masih melakukan kajian untuk menyusun revisi proposal rencana pengembangan (Plan of Development / PoD) proyek laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) di lapangan Gendalo dan Gehem. Salah satu aspek yang dikaji perusahaan asal Amerika Serikat ini adalah perpanjangan kontrak lapangan tersebut.

Senior Vice President Policy, Government and Public Affair Chevron Yanto Sianipar mengatakan, kajian ini akan menjadi acuan dalam menyusun proposal PoD. "Nanti studi akan jadi evaluasi gabungan untuk IDD, kami belum bisa berikan informasi sampai studi selesai," kata dia di Jakarta, Selasa (16/5). 

(Baca: Proyek IDD Chevron Masih Terganjal Masalah Pajak)

Menurut Yanto, kajian tersebut bermanfaat untuk membuat Proyek IDD lebih ekonomis. Salah satu penyebabnya adalah harga minyak dunia saat ini. Pertimbangan lainnya yakni teknologi dan pemanfaatan fasilitas.

Selain itu, Chevron juga mengkaji aspek perpanjangan kontrak dalam pengembangan proyek tersebut. Pasalnya, menurut Yanto, kontrak pengelolaan Proyek IDD di lapangan Gendalo dan Gehem akan berakhir pada tahun 2020. 

Ia berharap kajian itu tidak membutuhkan waktu lama. “Dalam waktu dekat bisa selesai studinya,” ujar dia. (Baca: Pemerintah Klaim Chevron Mau Pakai Fasilitas ENI untuk Proyek IDD)

Proyek IDD untuk Lapangan Gendalo dan Gehem di Selat Makassar sebenarnya sudah mengantongi persetujuan PoD dari BP Migas pada 2008. Namun, setelah tahap Front End Engineering Design (FEED) pada 2013, biaya yang dibutuhkan proyek ini meningkat hampir dua kali lipat, dari sekitar US$ 6,9 menjadi US$ 12 miliar akibat kenaikan harga minyak.

Chevron pun merevisi PoD tersebut. Pada 31 Desember 2015 lalu, Chevron mengajukan proposal revisi ini. Namun, pemerintah mengembalikan proposal itu karena dianggap ada yang tidak sesuai prosedur.

Tak berselang lama, Chevron mengajukan perbaikan proposal. Untuk kedua kalinya, pemerintah mengembalikan proposal tersebut. Alasannya, permintaan Chevron tidak sesuai dengan kontrak yang ada yakni investment credit sebesar 240 persen. 

(Baca: Pemerintah Dorong Chevron Ajukan Proposal IDD Secepatnya)

Selain Gendalo dan Gehem, di Blok Selat Makassar juga ada beberapa lapangan yang akan dikembangkan Chevron, yakni Bangka, Gehem, Gendalo, Maha, dan Gandang. Untuk Lapangan Bangka, sudah berproduksi  100 million kubik feet per hari.