Pertamina Rampungkan Proyek Terminal LPG Bima, Perkuat Distribusi ke NTB
Pertamina Patra Niaga mengatakan pembangunan proyek terminal liquified petroleum gas (LPG) di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah selesai. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan exit meeting pengamanan pembangunan strategis (PPS) di Surabaya pada Kamis (14/11).
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi berharap Terminal LPG Bima bisa memperkuat keandalan distribusi LPG di NTB dan Indonesia Timur. Ia juga mengapresiasi asistensi yang diberikan Kejaksaan Agung dalam proyek ini.
“Proyek ini wujud nyata komitmen Pertamina perkuat ketahanan energi nasional. Kami sangat mengapresiasi pengawalan dan pengamanan dari PPS Jamintel Kejaksaan Agung RI yang memastikan proyek ini berjalan sesuai GCG,” kata Eduward dalam siaran pers, dikutip Jumat (22/11).
Terminal LPG di Bima ini masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) yang ditugaskan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga.
Eduward mengatakan Terminal LPG Bima mulai melakukan commissioning pada akhir Desember 2023 dan sejak awal Januari 2024 telah beroperasi secara reguler.
Infrastruktur ini menjadi salah satu penguat distribusi LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di NTB. Sebelumnya distribusi LPG dilakukan dengan pengiriman skid tank menggunakan kapal landing craft tank dari Terminal LPG Lombok ke Pulau Sumbawa.
“Penyelesaian PSN ini penting karena dampaknya sangat besar dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, yakni ketersediaan energi yang berkeadilan hingga ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Eduward.
Proyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI untuk memastikan proyek bebas dari berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT). Pertamina mengatakan proyek ini berhasil diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan tujuan awal.
“Kami bangga bahwa proyek ini selesai tanpa hambatan berarti dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” ucap Direktur PPS Jamintel Kejaksaan Agung RI Irene Putria.
Terminal LPG Tuban
Selain terminal di Bima, Pertamina juga sedang membangun terminal LPG di Tuban. PT Pertamina Energy Terminal sebelumnya mengatakan pembangunan liquified petroleum gas (LPG) terminal refrigerated di Tuban Jawa Timur telah memasuki tahap kedua.
“Meliputi pembangunan jetty, izin operasi, serta pengembangan fasilitas operasional di darat,” kata Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono dikutip dari siaran pers pada Jumat (30/8).
Proyek ini dirancang untuk menyimpan LPG, menggantikan mekanisme ship-to-ship transfer atau pemindahan kargo dari kapal ke kapal. Mekanisme ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko operasi.
Terminal ini diproyeksikan akan melayani hingga 40% kebutuhan LPG nasional, menjamin ketersediaan energi dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Terminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.