Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, sepanjang awal tahun ini terdapat 89 kejadian gangguan operasi produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) pada kontraktor migas. Akibat gangguan ini, terdapat potensi kehilangan produksi migas.
Kepala Humas SKK Migas Taslim Z.Yunus mengatakan sepanjang I Januari hingga 4 Februari 2017, terdapat 89 kejadian. Rinciannya 68 kejadian gangguan produksi terjadi pada operasi produksi minyak dan pada gas bumi sebanyak 21 kejadian.
Dampak dari gangguan tersebut, terdapat potensi kehilangan produksi minyak hingga 3.960 barel per hari (bph) dan gas sebanyak 30 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Taslim mengatakan pihaknya akan terus berupaya agar gangguan produksi dan potensi kehilangan produksi migas bisa berkurang ke depannya.
“SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus berkoordinasi untuk mengoptimalkan realisasi kegiatan dan meminimalisir terjadinya unplanned shutdown,” kata Taslim melalui siaran resminya kepada Katadata, Kamis (9/2). (Baca: Awal 2017, Kontraktor Migas Sudah Mulai Mengebor 20 Sumur)
Meski ada potensi kehilangan produksi, SKK Migas mencatat produksi migas hingga 7 Februari telah melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Rata-rata produksi minyak telah mencapai 825.700 bph, lebih tinggi dari target 815.000 bph. Sementara, rata-rata produksi gas bumi sebesar 7.821 mmscfd di atas target yang hanya sebesar 6.403 mmscfd.
Dengan capaian ini, Taslim merasa optimistis realisasi produksi migas pada tahun ini akan mencapai target. “Dengan dukungan semua pihak, kami optimis target produksi migas tahun 2017 dapat terlampaui,” ujarnya.
Taslim menyatakan SKK Migas akan berupaya menjaga produksi migas di dalam negeri agar tidak turun. Caranya dengan mendorong kegiatan pengeboran sumur, perawatan, kerja ulang sumur, serta optimasi fasilitas di blok-blok eksplorasi dan produksi. (Baca: Cegah Produksi Turun, SKK Migas Siapkan Transisi 8 Blok Migas)
Menurutnya jika tidak ada kegiatan-kegiatan baru, penurunan produksi minyak tahun ini diproyeksikan bisa mencapai 16,2 persen. Sementara dengan upaya-upaya tersebut, maka penurunan produksi migas bisa ditekan. Tahun ini penurunan produksi minyak bisa ditekan hingga menjadi 2,8 persen dibandingkan 2016.
SKK Migas mencatat pada bulan lalu sebanyak empat sumur pengembangan telah dibor dari target sebanyak 223 sumur. Sementara itu untuk kerja ulang, telah terealisasi sebanyak 45 sumur dari yang direncanakan sebanyak 907 sumur. Adapun untuk kegiatan perawatan sumur terealisasi 1.257 sumur dari rencana 57.512 sumur.
Untuk menunjang pencarian cadangan baru, bulan lalu baru terealisasi satu kegiatan survei sesismik, dari rencana 40 kegiatan. Adapun untuk pengeboran eksplorasi baru terealisasi dua sumur dari rencana 134 sumur.