Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang akan dilakukan kontraktor di blok produksi tahun depan hanya 25 sumur. Jumlah ini menurun dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) 2016 sebanyak 40 sumur dan terealisasi 36 sumur.
"25 Sumur ini yang benar-benar firm bisa dikerjakan KKKS, apalagi ini di blok produksi yang masuk dalam cost
recovery," kata Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus dalam konferensi pers mengenai kinerja migas tahun 2016, di Jakarta, Jumat (23/12). (Baca: Harga Minyak Naik, Target Investasi Hulu Migas 2017 Meningkat)
Dia mengatakan penurunan kegiatan pengeboran ini seiring dengan rendahnya anggaran yang disiapkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk 2017. Rendahnya harga minyak dunia dalam beberapa waktu terakhir menjadi penyebab kontraktor mengurangi kegiatan eksplorasi.
Sebenarnya, secara total SKK Migas mencatat ada kenaikan rencana investasi hulu migas untuk tahun depan. Dalam WP&B 2017, target investasi hulu migas sebesar US$ 13,5 miliar, lebih tinggi dari tahun ini yang hanya US$ 11,9 miliar. (Baca: 2017, Seluruh Izin Migas Gunakan Sistem Online)
Namun, peningkatan investasi ini tidak Nampak pada kegiatan pengeboran. Pengeboran sumur pengembangan ditargetkan tetap 223 sumur. Rencana program kerja ulang mencapai 860 kegiatan, lebih rendah dari proyeksi tahun ini 1.261 kegiatan. Sementara rencana program perawatan sumur naik menjadi 57.512 kegiatan dari proyeksi tahun ini 39.481 kegiatan.
Menurut Taslim masih ada kemungkinan kegiatan pengeboran sumur tahun depan mengalami perubahan dalam revisi WP&B. KKKS bisa saja menambah investasinya jika harga minyak dunia tahun depan membaik.
Dia mengaku SKK Migas telah berusaha mendorong perusahaan migas mengakuisisi pengelolaan blok-blok yang saat ini belum melakukan aktivitas eksplorasi. Dorongan ini terutama ditujukan kepada perusahaan yang mempunyai kemampuan keuangan yang cukup. (Baca: Pertamina Tambah Investasi 2017 Jadi Rp 80 Triliun)
Selain rencana 2017, Taslim juga menjelaskan kinerja hulu migas tahun ini. Per 1 Desember 2016, total wilayah kerja (WK) migas mencapai 284 WK. Rinciannya 85 WK eksploitasi konvensional, 199 wilayah kerja eksplorasi konvensional dan non konvensional. Adapun dari 199 blok eksplorasi itu, sebanyak 37 diantaranya masuk dalam proses terminasi.
Jumlah blok migas ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 313 WK. Padahal kata dia, sejak 2003 hingga 2013 jumlah WK migas di dalam negeri mengalami peningkatan. Kemudian turun hingga sekarang. "Karena tidak menemukan cadangan eksplorasi yang komersial," kata dia.
Realisasi lifting minyak hingga akhir bulan lalu mencapai 822.000 barel per hari (bph). Lebih tinggi dari target APBN-P 2016 yang hanya 820.000 bph. Sama halnya dengan lifting gas sebesar 6.643 juta kaki kubik per hari (mmscfd), lebih tinggi dari target 6.438 mmscfd. SKK Migas pun optimistis di akhir tahun target lifting tercapai