Tawaran Rendah, Pertamina Berpeluang Gaet Proyek Listrik Jawa 1

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Arnold Sirait
10/10/2016, 15.58 WIB

Konsorsium PT Pertamina (Persero) berpeluang memenangkan tender proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini dikabarkan mengajukan penawaran harga paling rendah dibandingkan peserta tender lainnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, konsorsium Pertamina bersama Marubeni Corporation menawarkan harga paling rendah dibandingkan dua konsorsium lain, yaitu konsorsium Adaro-Sembcorp dan konsorsium PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) - PT Rukun Raharja Tbk dan Mitsubishi Corporation. Sementara konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia bersama Nebras Power dan Korea Electric Power Corporation (Kepco) sudah gugur pada tahap pertama tender. 

(Baca: Tak Lolos Tender, Medco Soroti Risiko Pendanaan Proyek Jawa 1)

Selisih harga penawaran konsorsium Pertamina dengan Adaro mencapai lebih dari US$ 2,3 miliar atau hampir Rp 30 triliun. “Selisih ini dihitung berdasarkan perbedaan harga jual listrik per kwh (kilowatt hour) antara Pertamina dan Adaro selama 25 tahun,” kata sumber Katadata, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, salah satu faktor utama Pretmina bisa menekan harga jual listrik adalah penggunaan teknologi pembangkit. General Electric akan menyediakan teknologi pembangkit listrik CCGT, yaitu 9HA.

Teknologi ini  telah terbukti telah banyak digunakan pembangkit listrik di dunia. Dengan teknologi ini,  dapat meningkatkan efisiensi pembangkit menjadi di atas 61 persen. Apalagi, proyek PLTGU IPP Jawa I berkapasita 2x800 Mega Watt ini merupakan salah satu proyek pembangkit terbesar di Indonesia dalam program pemerintah yaitu 35.000 MW.

Namun, manajemen Pertamina tidak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut. “Yang tahu dan berwenang menjawab itu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN),” kata Ketua Konsorsium Pertamina, Ginanjar, kepada Katadata, Senin (10/10). (Baca: Konsorsium Investor Jepang Berpeluang Garap Pembangkit Jawa 1)

Ginanjar juga belum tahu mengetahui keputusan PLN, apakah memenangkan konsorsium Pertamina untuk membangun pembangkit listrik Jawa 1. "Kami masih menunggu pengumuman PLN."

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso juga enggan menanggapi peluang Pertamina memenangkan tender Proyek Jawa 1 lantaran proses tender masih berlangsung. “Belum selesai lelangnya, kok sudah menang,” katanya, Senin (10/10). (Baca: Perusahaan Keluarga Puan Berpeluang Garap Proyek Listrik Jawa 1)

Sekadar informasi, Proyek Jawa 1 merupakan proyek listrik terbesar yang menggunakan gas dalam megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Nilai proyek atau investasinya mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Pemenang proyek ini memiliki masa konsesi selama 25 tahun.