Keinginan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil alih lelang proyek pembangkit listrik 35 gigawatt (GW) mendapat respons dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, pihaknya tidak keberatan dengan wacana pengambilalihan lelang proyek 35 GW dari PLN ke tangan Kementerian ESDM.
“Boleh-boleh saja kalau mau menutup PLN. Menteri kan punya kewenangan,” ujar dia saat ditemui di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (30/5). Tapi, dia juga mewanti-wanti Kementerian ESDM. Meski memiliki kewenangan di sektor listrik, Kementerian ESDM tidak bisa seenaknya mengambil alih kebijakan yang terkait dengan korporasi.
Menurut Sofyan, PLN masih berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Artinya, apabila ada wacana dari Kementerian ESDM yang dapat mengganggu aksi korporasi PLN, maka Menteri ESDM perlu berdiskusi dengan Menteri BUMN.
(Baca: Empat Faktor Penghambat Realisasi Megaproyek Listrik 35 GW)
Sofyan mengklaim, PLN sebenarnya mampu menyelesaikan proses lelang proyek pembangkit listrik 35 GW sampai batas akhir Desember 2016. Meskipun saat ini PLN masih memiliki kekurangan tanda tangan kontrak pembangunan pembangkit sebesar 17 GW. “Bisa diselesaikan. Desember tahun lalu saja bisa 8.000 MW,” kata dia.
Kementerian ESDM memang berencana mengambil alih proses lelang proyek listrik 35 GW dari PLN. Alasannya, selama lelang ditangani PLN, pembangunan proyek tersebut berjalan lambat. Padahal, pemerintah melalui Kementerian ESDM ingin semua proses lelang pembangkit tersebut bisa selesai tahun ini. (Baca: Proyek 35 GW Lamban, ESDM Berencana Ambil Alih Proses Lelang)
Hingga tahun lalu, baru ada 2.015 megawatt pembangkit yang telah berhasil dibangun. Sedangkan hingga April lalu, ada tambahan 397 megawatt pembangkit listrik. PLN pun telah membangun infrastruktur penunjang, yakni transmisi dan gardu induk untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit 35 GW.
Sepanjang 2015, PLN telah menyelesaikan 58 jalur transmisi dengan panjang 1.883 KMS (kilometer sirkuit). Sedangkan pada April 2016, PLN juga telah berhasil menambah 23 jalur transmisi sepanjang 486 KMS. PLN juga sudah menyelesaikan 35 lokasi gardu induk dengan kapasitas 1.680 MVA (mega volt ampere). Ini menambah 77 lokasi yang telah dibangun tahun lalu ddengan kapasitas 5.615 MVA.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Sujatmiko, lambatnya proyek tersebut membuat banyak investor yang mempertanyakan target penyelesaian proyek listrik 35 GW. Dalam upaya percepatan ini muncul wacana untuk mengubah proses lelang proyek yang selama ini dilakukan oleh PLN. (Baca: Mega Proyek Listrik 35.000 MW Sepi Peminat)
Kementerian ESDM mengambil alih proses lelang pembangkit 35 GW, agar PLN bisa fokus membangun pembangkit yang menjadi jatah mereka. Untuk memuluskan rencana tersebut, Kementerian ESDM akan mengeluarkan peraturan yang diperlukan untuk mempercepat proses lelang proyek listrik 35 GW.