Harga Minyak Cetak Rekor Tertinggi, Emas Terperosok Lebih 2%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Harga minyak mentah global cetak rekor tertinggi dalam setahun terakhir pada perdagangan Jumat (5/2).
Penulis: Sorta Tobing
5/2/2021, 10.59 WIB

Harga minyak mentah dunia mencatat rekor ke level tertinggi dalam setahun pada perdagangan hari ini, Jumat (5/2). Penguatannya didorong komitmen para produsen untuk menahan pasokan dan sinyal positif pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.

Data Bloomberg pada pukul 10.30 WIB menunjukkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 0,71% menjadi US$ 56,63 per barel. Angkanya merupakan yang tertinggi sejak 22 Januari 2020.

Lalu, minyak Brent naik 0,65% menjadi US$ 59,22 per barel. Angka ini juga yang tertinggi sejak 20 Februari tahun lalu. Minyak acuan pasar internasional tersebut telah naik 6% dalam sepekan terakhir. 

Pelaku pasar melihat permintaan bahan bakar di AS naik seiring dengan pulihnya sektor manufaktur. Harapan pemulihan ekonomi juga semakin terasa dengan rencana stimulus pandemi Covid-19 dari Presiden Joe Biden sebesar US$ 1,9 triliun. 

Negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya alias OPEC+ juga membuat harga minyak naik. Mereka sepakat memangkas produksi sejak pertengahan tahun lalu. “Disiplin dari OPEC+ benar-benar positif,” kata kepala strategi pasar CMC Markets Michael McCarthy, dikutip dari Reuters.

Pulihnya permintaan Tiongkok juga mendukung pasar. Sebanyak dua tanker minyak mentah dari Laut Utara akan menuju Negeri Panda pada 22 dan 24 Maret nanti. “Ini memberi dampak lebih bullish kepada pasar komoditas,” kata analis Axi, Stephen Innes.

Harga Emas Jatuh

Nasib berbeda terjadi pada emas. Harganya pada perdagangan pagi ini jatuh lebih dari 2%. Angkanya menjauhi level psikologis US$ 1.800 per troy ons. 

Pelemahan emas terjadi karena kenaikan nilai tukar mata uang dolar AS dan imbal hasil (yields) obligasi pemerintah AS. Kontrak emas aktif untuk pengiriman April di perdagangan Comex New York Exchange, turun 2,39% menjadi US$ 1.791,2 per troy ons.

Untuk perak, harganya telah jatuh lebih 13% sejak awal pekan ini. Harga pengiriman Maret anjlok 2,44% menjadi US$ 26,23 per ons. “Emas bisa turun bahkan lebih rendah lagi karena ekonomi global sedang pulih,” kata kepala strategi komoditas TD Securities Bart Melek. 

Komoditas emas biasanya naik ketika stimulus pemerintah masuk. Logam mulia ini dianggap lindung nilai terhadap inflasi. “Ekspektasi berakhirnya pandemi relatif cepat dan kemungkinan bank-bank sentral mengurangi stimulus moneter,” kata Kepala analis ActivTrades Carlo Alberto de Casa. 

Untuk logam mulia Antam (PT Aneka Tambang Tbk) hari ini turun Rp 13 ribu per gram menjadi Rp 930 ribu per gram. Harga jualnya turun Rp 16 ribu per gram menjadi Rp 810 ribu per gram.

Reporter: Antara