Harga Elpiji Naik, Pertamina Pastikan Harga LPG Subsidi 3 Kg Tetap

ANTARA FOTO/Yusran Uccang/rwa.
Pekerja mengisi gas saat mengecek ketersedian BBM dan LPG di Stasiun Pengisian Bahan Bakar LPG Makassar di kawasan Terminal BBM Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/5/2021).
27/12/2021, 09.31 WIB

PT Pertamina memastikan harga jual liquefied petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram tidak berubah. Ini menyusul adanya kenaikan harga jual LPG non-subsidi yang berlaku mulai Sabtu (25/12).

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan LPG subsidi 3 kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5% tidak mengalami penyesuaian harga. LPG jenis ini tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"LPG subsidi 3 kg masih tetap," kata Irto kepada Katadata.co.id, Senin (27/12).

Menurutnya, penyesuaian harga LPG nonsubsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG sepanjang 2021. Pada November 2021 angkanya telah mencapai US$ 847 per metrik ton, harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% sejak Januari 2021

Penyesuaian harga LPG nonsubsidi sendiri terakhir dilakukan pada 2017 lalu. Sedangkan, harga CPA November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu.

Adapun besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi berkisar antara Rp 1.600 - Rp 2.600 per kg. "Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah," kata dia.

Selain itu, Irto mengklaim bahwa harga LPG Pertamina masih kompetitif dibandingkan dengan negara lainnya, yakni sekitar Rp 11.500/Kg per 3 November 2021.  Di Vietnam misalnya, harganya mencapai sekitar Rp 23.000/Kg, Filipina sekitar Rp 26.000/Kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000/Kg.  

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan