Harga Elpiji Naik, Pertamina Pastikan Harga LPG Subsidi 3 Kg Tetap
PT Pertamina memastikan harga jual liquefied petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram tidak berubah. Ini menyusul adanya kenaikan harga jual LPG non-subsidi yang berlaku mulai Sabtu (25/12).
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan LPG subsidi 3 kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5% tidak mengalami penyesuaian harga. LPG jenis ini tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"LPG subsidi 3 kg masih tetap," kata Irto kepada Katadata.co.id, Senin (27/12).
Menurutnya, penyesuaian harga LPG nonsubsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG sepanjang 2021. Pada November 2021 angkanya telah mencapai US$ 847 per metrik ton, harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% sejak Januari 2021
Penyesuaian harga LPG nonsubsidi sendiri terakhir dilakukan pada 2017 lalu. Sedangkan, harga CPA November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu.
Adapun besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi berkisar antara Rp 1.600 - Rp 2.600 per kg. "Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah," kata dia.
Selain itu, Irto mengklaim bahwa harga LPG Pertamina masih kompetitif dibandingkan dengan negara lainnya, yakni sekitar Rp 11.500/Kg per 3 November 2021. Di Vietnam misalnya, harganya mencapai sekitar Rp 23.000/Kg, Filipina sekitar Rp 26.000/Kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000/Kg.
"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," katanya.
Namun yang pasti, Pertamina akan memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal. Pihaknya juga akan melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.
Sebelumnya, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit Dumai, Permono Avianto menjelaskan saat ini kilang beroperasi secara normal. Khususnya dalam memproduksi olahan minyak guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Apalagi, seluruh pekerja juga berkomitmen untuk terus menjaga keberlangsungan operasional kilang. Baik di saat normal, terlebih di masa perkiraan terjadi kenaikan permintaan masyarakat akan BBM dan LPG seperti saat natal dan jelang tahun baru.
Untuk itu, dia menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa libur natal dan tahun baru ini.
"Kami harapkan masyarakat dapat tenang dan bijak dalam memilih serta membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan, karena Operasional Kilang Dumai dan Sungai Pakning tetap berjalan normal dalam memenuhi pasokan kebutuhan BBM dan LPG sampai ke masyarakat" katanya.