Pertamina Ungkap Awal Munculnya Api Penyebab Kebakaran Depo Plumpang

Katadata/Muhamad Fajar Riyandanu
Permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
16/3/2023, 13.42 WIB

Pertamina mengungkapkan awal munculnya api penyebab kebakaran di depo Plumpang berasal dari pipa inlet BBM yang lokasinya berdekatan dengan tembok pembatas permukiman warga. Adapun penyebab munculnya api sampai saat ini masih diinvestigasi bersama pihak kepolisian.

Adapun pipa inlet tersebut merupakan jalur BBM sepanjang 221 kilometer yang tersambung dari Kilang Balongan Indramayu menuju Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan pipa inlet berdiameter 16 inci itu merupakan fasilitas pengiriman BBM dari Kilang Balongan ke depo Plumpang untuk kebutuhan ritel. Peran terminal BBM Plumpang menyokong suplai BBM ke 790 SPBU di wilayah Jabodetabek dan Banten.

"Pipa inlet yang dari Balongan, dari pipa sebelum masuk ke tangki-tangki. Di situlah terjadi kebakarannya dan memang lokasiya itu dekat dengan warga," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII pada Kamis (16/3).

Kendati telah mengetahui awal mula api, Pertamina masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari aparat penegah hukum, tim teknis Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, dan tim internal Pertamina. "Kami belum menerima hasil invetigasinya, tentu nanti kalau sudah ada akan kami sampaikan," ujarnya.

Pertamina pernah melakukan survei dan inventarisasi jumlah penduduk di sekitar area Depo Plumpang pada tahun 2017. Laporan yang dbuat oleh PT Surveyor Indonesia itu menunjukan ada 34.707 jiwa dengan jumlah 9.234 KK. "Tentu saat ini lebih banyak lagi dari itu," kata Nicke.

Menurut Pertamina, saat ini luas lahan permukiman warga sekitar Depo Plumpang di Tanah Merah Bawah mencapai 57,9 hektar. Luasan ini hampir menyaingi luas terminal BBM Plumpang yang mencapai 71,9 hektar.

Guna menghindari peristiwa berulang, Pertamina menyampaikan sejumlah pertimbangan untuk tidak memindahkan atau merelokasi Depo BBM Plumpang di Jakarta Utara sepenuhnya setelah terjadi insiden kebakaran yang terjadi pada awal bulan ini.

Dalil yang diajukan oleh perseroan berangkat dari fungsi stategis Depo BBM Plumpang yang juga menjadi terminal bagi penyimpanan liquefied petroleum gas (LPG) hingga pelumas.

Lebih lanjut, besaran BBM yang ditampung di Depo Plumpang sanggup menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia. Depo Plumpang memiliki total kapasitas tangki penyimpanan BBM sebesar 324.535 kiloliter (KL).

Perseroan bakal mendirikan area penyangga atau buffer zone sebagai antisipasi kecelakaan berulang. Buffer zone itu akan dibangun dengan merelokasi warga yang bermukim di sekitar area tembok pembatas Depo BBM di Plumpang. Rencananya, pembangunan buffer zone akan ditarget selesai paling lambat tiga bulan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu