Aset Hulu Migas Rp75 T Dilelang di Asia Tenggara, 40% Ada di Indonesia

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi blok migas.
Penulis: Happy Fajrian
29/3/2023, 20.03 WIB

Asia Tenggara akan menjadi fokus untuk merger dan akuisisi hulu migas global dalam dua tahun ke depan, dengan aset senilai lebih dari US$ 5 miliar atau Rp 75,3 triliun, tersedia untuk diperebutkan perusahaan migas di seluruh dunia.

Menurut laporan Rystad Energy, sebagian besar peluang ini ada di Indonesia yakni lebih dari US$ 2 miliar atau Rp 30,1 triliun. Diikuti oleh Malaysia di posisi ke-2 sekitar US$ 1,4 miliar atau Rp 21,1 triliun, dan Vietnam  di urutan ke-3 dengan US$ 1 miliar atau Rp 15,1 triliun.

Sepanjang tahun ini telah tercapai kesepakatan akuisisi aset migas senilai US$ 700 juta atau Rp 10,5 triliun di Asia Tenggara, tertinggi sejak 2019. Dari semua aset yang akan dijual, 74% berada dalam tahap keputusan investasi pra-akhir (FID), 21% sudah berproduksi, dan 5% dalam tahap pengembangan.

Secara keseluruhan, total aset migas yang tersedia di pasar di Asia Tenggara tahun ini mewakili 4 juta barel setara minyak (boe) dalam sumber daya dan sekitar 270.000 boe produksi harian dengan rasio gas-ke-cair 63:37, proposisi yang menguntungkan bagi calon investor.

“Ada banyak uang yang berpindah tangan di Asia Tenggara saat ini. Besarnya kesepakatan minyak dan gas di kawasan ini akan menghidupkan kembali sektor tersebut, mengurangi ketergantungan pada perusahaan minyak nasional (NOC) dan pemain utama yang telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir,” tulis laporan Rystad Energy, dikutip Rabu (29/3).

Halaman: