Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Freeport dapat mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 2061, setelah berakhirnya izin operasi pada 2041 mendatang.
“Karena Freeport sudah sekian puluh tahun. Dalam persyaratannya ada cadangan, masa mau kita putusin dan cari lagi,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (17/11).
Dalam perpanjangan hingga 2061 Arifin menyebut saham mayoritas akan dipegang oleh Indonesia. Namun perihal teknis akan tetap di bawah kendali perusahaan induk. “Operatorship-nya MIND ID. Kalau teknik pertambangan segala macemnya kita perlu yang jago ngebor,” ungkapnya.
Arifin menyebut, Freeport akan fokus menambang area bawah tanah atau underground. Arifin menjelaskan terkait urusan teknis pertambangan penting untuk melihat kemampuan.
“Kami berharap yang mengoperasikan itu yang mampu, supaya tambang mineral itu produktivitasnya bisa tinggi kemudian juga efisien,” kata dia.
Dia menyebut, pemerintah meminta segala proses mengenai perpanjangan IUPK serta divestasi saham Freeport dapat diselesaikan secepatnya pada tahun ini. “InsyaAllah harusnya bisa diselesaikan cepatlah, karena kita lihat bahwa investasi barat ke sini agak sulit,” ucapnya.
Sebelumnya, pembahasan mengenai perpanjangan izin dan divestasi saham masuk dalam rangkaian kunjungan Presiden Indonesia beserta jajarannya ke Amerika Serikat (AS). Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Chairman Freeport McMoRan, Richard Adkerson, dalam kunjungannya ke Washington DC, AS, pada Senin (13/11).
“Saya senang mendengar pembahasan penambahan (divestasi) 10% saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah mencapai tahap akhir,” ujar Jokowi kepada Adkerson seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet pada Selasa (13/11).
Jokowi berharap agar pembahasan penambahan saham dan perpanjangan izin tambang Freeport dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. “Selesai akhir bulan ini,” kata dia.
Dalam keterangan terpisah usai pertemuan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menilai bahwa saat ini hubungan antara Indonesia dengan AS terus meningkat, utamanya dalam bidang perdagangan.
“Kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir US$ 16 miliar, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Erick.
Oleh karena itu, Erick menyebut bahwa hal tersebut yang mendasari Presiden Jokowi untuk terus mendorong investasi AS di Indonesia, salah satunya dari Freeport McMoRan. “Yang kebetulan kita BUMN sudah menguasai 51%,” lanjutnya.