Pemerintah Bagikan 342 RIbu Rice Cooker Gratis, Terbanyak di Jawa-Bali

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.
Petugas PT Pos Indonesia (Persero) menyerahkan alat penanak nasi (rice cooker) yang diberikan gratis kepada warga penerima bantuan di Kampung Pulo Empang, Kelurahan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/1/2024).
Penulis: Mela Syaharani
18/1/2024, 11.58 WIB

Kementerian ESDM melaporkan realisasi pembagian alat memasak nasi atau rice cooker gratis sudah mencapai 68,5% dari target. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengatakan selama 2023 telah menyalurkan 342.621 rice cooker dari target 500 ribu unit.

Jisman menjelaskan bahwa setiap rumah tangga hanya menerima satu init rice cooker saja. Berdasarkan paparan Kementerian ESDM, wilayah dengan realisasi rice cooker sudah dilakukan di Indonesia, dengan porsi terbesar ada di Jawa-Bali sebanyak 192.890 unit (56,30%).

“Jawa Bali lebih banyak karena ini menyangkut terhadap kesiapan listrik di mana demand-nya besar, satu unit itu 300-350 watt,” kata Jisman dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (18/1).

Jisman mengatakan kesiapan listrik disini diartikan sebagai kesiapan subsistem kelistrikan sehingga saat diberikan rice cooker tidak mengganggu sistem. “Sehingga tidak ada kelebihan beban yang membuat sistem kami terganggu, oleh karena itu Jawa-Bali dipilih harus dengan porsi lebih dari 50%,” ujarnya.

Selain alasan kesiapan listrik, pemilihan Jawa-Bali sebagai wilayah pembagian terbesar juga didasari oleh kondisi ketersedian listrik di Jawa-Bali. “Sistem Jawa Bali sudah diketahui bahwa sekarang ada overkapasitas,” kata dia.

Jisman menyampaikan bahwa tujuan utama pembagian rice cooker ini untuk mengurangi impor LPG, khususnya LPG 3 kg. “Jadi nanti ada validasi dari kepala desa dan surat pernyataan menggunakan LPG 3 kg. Jadi kalau sudah menggunakan LPG 12 kg belum menjadi sasaran utama,” ucapnya.

Selama 2023, Kementerian ESDM telah membagikan rice cooker di 36 provinsi, dengan 325 kabupaten atau kota, 2460 kecamatan, dan 12.961 desa atau kelurahan.

“Kalau program rice cooker sudah dijalankan maka akan didapatkan clean cooking, peningkatan kwh, dan yang paling utama mengurangi impor LPG. Karena kalau rice cooker digunakan pasti penggunaan LPG-nya berkurang,” ujar dia.

Dari total 342 ribu unit rice cooker yang dibagikan, berikut rincian pembagian setiap wilayahnya:

  • Sumatra 61.040 unit (17,82%)
  • Jawa-Bali 192.890 unit (56,30%)
  • Kalimantan 35.307 unit (10,30%)
  • Sulawesi 36.648 unit (10,70%)
  • Nusa Tenggara 7.459 unit (2,18%)
  • Maluku 5.640 unit (1,65%)
  • Papua 3.637 unit (1,06%)

Sebelumnya, Kementerian ESDM melaporkan realisasi anggaran 2023 yang mencapai 89,96% dari total anggaran sebanyak Rp 6,87 triliun. Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan serapan yang belum maksimal ini dikarenakan dua program, yakni pembagian alat masak listrik atau rice cooker dan konversi motor listrik.

Arifin menjelaskan program pembagian alat masak listrik baru dibuka Oktober. Nilai realisasi selama 2023 ini mencapai Rp 176 miliar. Distribusi rice cooker gratis ini akan dilanjutkan pada 2024.

Reporter: Mela Syaharani