PT Pertamina (Persero) menargetkan investasi pada 2030 untuk sektor energi terbarukan atau renewable energy mencapai 56%. VP Sustainability Program,Rating Engage PT Pertamina (Persero) Indira Pratyaksa mengatakan target ini untuk mendukung terwujudnya target Net Zero Emission 2060.
“Untuk fosil investasi kami maksimal di angka 44%, jadi selebihnya sekitar 56% itu akan agresif di Petrochemical dan renewable energy,” kata Indira dalam acara Sustainability Action for the Future Economy atau Katadata SAFE 2024 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Rabu (7/8).
Meski menargetkan pada 2030, Indira menyebut usaha Pertamina untuk mencapai target tersebut sudah mulai dilakukan saat ini.
“Kami sudah agresif mengarah kesana karena memang tuntutan untuk mempercepat sustainability ini bukan hanya dilakukan sekarang, tapi kalau bisa sejak kemarin,” ujarnya.
Guna mencapai target tersebut, dia menyampaikan Pertamina terus memonitoring perkembangannya setiap bulan dan akan dilaporkan kepada jajaran direksi setiap tiga bulan sekali.
“Jadi memang ini sudah menjadi komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa net zero emission itu kita achieve di 2060,” katana.
Dia menyebut untuk mencapai target net zero emission pada 2060, Pertamina telah menyiapkan strategi dengan no regret abatement.
“Strategi agar kami tidak perlu mengeluarkan investasi awal yang besar, namun bisa memaksimalkan resources yang ada di perusahaan,” ujar dia.
Meski Pertamina bergerak untuk mulai fokus ke investasi EBT, tapi dia menyebut perusahaan pelat merah masih terus menjaga investasi energi fosil guna memastikan keandalan energy security dan affordability.
“Kami memastikan untuk bisa menjalankan keduanya antara fosil dan EBT, sebab ini bukan pilihan namun kewajiban. Jadi kami menjaga keduanya alignment,” kata dia.