Freeport: Pembangunan Smelter Fakfak Masuk Pembahasan Perpanjangan IUPK
PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga di Fakfak, Papua Barat termasuk salah satu poin pembahasan dalam perpanjangan izin operasi mereka setelah 2041.
“Itu termasuk dengan perpanjangan IUPK,” kata Direktur Utama PTFI Tony Wenas saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kamis (22/8).
Terkait perpanjangan operasi atau izin usaha pertambangan khusus (IUPK), Tony mengatakan saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah. “Kami masih terus mendiskusikan dengan pemerintah,” ujarnya.
Pada Senin lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan IUPK PTFI sudah hampir selesai, namun menurutnya PTFI dinilai lambat dalam memenuhi berbagai syarat yang menjadi negosiasi antara pemerintah dengan PTFI.
Bahlil mencontohkan, salah satu proses yang lambat dilakukan Freeport adalah terkait negosiasi mereka dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara yang belum selesai.
Merespon hal tersebut, Tony menyebut memang proses perpanjangan IUPK masih dalam tahap pendiskusian seluruh aspek. “Jadi semuanya masih didiskusikan, nanti pada saatnya mudah-mudahan saja lebih cepat. Karena lebih cepat lebih baik,” ucapnya.
Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil memastikan bahwa perpanjangan IUPK PTFI akan terlaksana tahun ini, sebelum pemerintahan baru dimulai.
“Dalam perpanjangannya nanti akan kami urus sebelum pemerintahan selesai,” kata Bahlil dalam Kuliah Umum di IPDN yang dipantau secara daring pada Kamis (11/7).
PTFI saat ini memiliki IUPK yang berlaku hingga 2041. Bahlil mengatakan, perpanjangan kontrak PTFI setelah 2041 Indonesia akan memperoleh penambahan saham sebanyak 10%. “Jadi total saham Indonesia di Freeport itu sebesar 61%,” ujarnya.
Penambahan saham 10% ini sebelumnya pernah dikatakan Bahlil dalam peresmian operasi smelter tembaga Manyar milik PTFI di Gresik beberapa waktu lalu.
“Rasa-rasanya agak kurang adil kalau kami tidak memberi perpanjangan izin, apalagi sudah membangun smelter di Gresik dan kita akan mendapatkan penambahan saham 10%. Sudah disetujui juga, Freeport akan membangun smelter di Papua,” kata Bahlil pada Kamis (27/6).
Melalui jumlah kepemilikan saham tersebut, Bahlil menegaskan bahwa PTFI sudah menjadi milik Indonesia. “Sudah bukan lagi milik Freeport McMoran, sudah menjadi milik BUMN. Jadi ini kan punya negara, kenapa harus kami buat ribet-ribet perpanjangannya,” kata dia.
Pada bulan lalu, Freeport McMoran (FCX) mengatakan anak usahanya PTFI berencana mengajukan permohonan perpanjangan IUPK tahun ini.
“Perpanjangan IUPK ini memungkinkan kesinambungan operasi skala besar yang bermanfaat untuk seluruh pemangku kepentingan serta memberikan peluang pengembangan sumber daya tambahan yang menarik di kawasan Grasberg,” tulis FCX dalam laporan keuangan untuk kuartal II dan semester I 2024.
Pembangunan Smelter Fakfak
Rencana pembangunan ini pertama kali disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir.
“Hal-hal ini sangat positif untuk terus meningkatkan investasi dari luar negeri untuk pembukaan lapangan kerja di Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh bapak presiden,” kata Erick selepas mendampingi Presiden Joko Widodo di Washington DC pada November 2023.
Ketika itu Jokowi juga bertemu dengan CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson, yang sempat membahas komitmen untuk membangun smelter tembaga baru di Fakfak.
Erick mengungkap pembangunan smelter ini merupakan salah satu upaya mendorong investasi Indonesia dari Amerika Serikat (AS). Terlebih dengan porsi BUMN yang saat ini sudah menguasai 51% saham Freeport.
“Ini investasi yang memang kita hilirisasi, dari yang awalnya murni pertambangan emas dan copper, sekarang mulai diturunkan industrialisasinya,” ungkap Erick.
Erick menyebut saat ini investasi Amerika di Indonesia sudah menduduki posisi keempat dan ini merupakan kejadian pertama bagi Indonesia. Dia juga mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dan AS terus mengalami peningkatan saat ini.
Sebelumnya, Tony menyatakan menunggu kepastian perpanjangan IUPK hingga 2061 sebelum menetapkan rencana pembangunan smelter Fakfak. PTFI perlu mengunci kepastian penambahan masa operasi sebelum memutuskan untuk mendirikan smelter baru.
"Kami belum tahu kapan mulai konstruksi, belum tahu. Kami masih tunggu sampai perpanjangannya selesai," kata Tony di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (28/3).