Freeport Indonesia mengalami penundaan dalam memproses katoda tembaga akibat perbaikan fasilitas peleburan di PT Smelting, diperkirakan 100 ribu ton konsentrat tidak dapat diolah.
Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan smelter nikel Mitra Murni Perkasa (MMP), sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global baterai dan transisi energi bersih.
Smelter PTFI di KEK Gresik beroperasi lebih cepat dari jadwal. Kemenko Perekonomian apresiasi langkah ini sebagai dukungan nyata pada hilirisasi dan penguatan industri nasional.
Setelah kebakaran tahun lalu, smelter tembaga Manyar di Gresik sudah mulai beroperasi. Smelter Freeport Indonesia akan mulai menghasilkan katoda tembaga pada Juni.
PT Amman Mineral Internasional Tbk berencana memulai produksi katoda tembaga dari smelter baru mereka di akhir bulan, dengan tantangan dan peningkatan signifikan dalam produksi tembaga dan emas.
PT Freeport Indonesia menyiagakan kapal di Gresik sebagai persiapan ekspor tembaga, mengikuti surat rekomendasi dari Kementerian ESDM dan persetujuan relaksasi ekspor yang akan berlangsung.
PT Freeport Indonesia menggunakan pesawat kargo untuk pengiriman komponen smelter tembaga dengan cepat dari Jerman, menjanjikan efisiensi dan percepatan pemulihan produksi.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan PT Amman Mineral belum mengajukan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga, yang masa berlakunya habis pada Desember 2024.
Penanggulangan kebakaran di smelter Freeport mengharuskan tindakan koreksi dan penyelidikan yang mendalam, dengan fokus pada peningkatan keselamatan dan pengawasan teknis.