Pemerintah Targetkan Kapasitas Listrik 71 GW di RUPTL 2025-2034, Mayoritas Hijau
Pemerintah menargetkan kapasitas listrik di Indonesia akan meningkat mencapai 71 gigawatt dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Mayoritas atau sebanyak 70% dari kapasitas listrik tersebut ditargetkan berasal dari energi terbarukan.
RUPTL saat ini masih digodok oleh pemerintah. Target tersebut diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir usai menggelar rapat dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (14/1).
Erick mengatakan porsi EBT yang dominan merupakan salah satu komitmen pemerintah. “Untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan, baru, dan terbarukan untuk generasi yang akan datang,” kata Erick melalui akun resmi instagramnya, dikutip Rabu (15/1).
Besaran porsi EBT ini turun 5% dari rencana PLN di pertengahan tahun lalu. Pada Juni 2024, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan dalam RUPTL baru, PLN merencanakan sebanyak 75% kapasitas listrik yang dihasilkan perusahaan akan berbasis EBT dan 25% dari gas.
Darmawan mengatakan, pihaknya berkomitmen mencari titik keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Empat tahun lalu, PLN telah merancang RUPTL terhijau sepanjang sejarah dengan menetapkan target energi baru terbarukan yang ambisius.
Menurutnya hal itu sejalan dengan upaya pemerintah yang sudah mencanangkan target net zero carbon pada 2060. “Nah saat ini tentu saja kita sedang dalam proses merancang RUPTL yang baru bersama dengan pemerintah RUPTL 2024-2033,” kata Darmawan di sela kegiatan Road to PLN Investment Days 2024 di Jakarta, Selasa (4/6).
Meski begitu, dia mengatakan, ada suatu tantangan dalam memproduksi energi baru terbarukan. Pasalnya, terdapat ketidakcocokan antara lokasi potensi energi baru terbarukan dengan pusat permintaan listrik.
Karena itu, Darmawan mengatakan, diperlukan pembangunan saluran transmisi hijau untuk menyambungkan energi listrik yang dihasilkan dengan lokasi konsumsi.