Perusahaan retail perlengkapan ibu dan anak, Mothercare Indonesia menyatakan akan tetap beroperasi, kendati puluhan gerai tersebut tutup di Inggris. Penutupan gerai itu disebut tidak berdampak terhadap operasional toko di Indonesia, dan bahkan diklaim terus berkembang.
Di Indonesia, Mothercare dioperasikan oleh Kanmo Group. Co-Founder and Managing Director Kanmo Group, Manoj Bharwani menyatakan, Mothercare Indonesia merupakan organisasi terpisah dengan hak eksklusif.
Menurut dia, produk-produk Mothercare di Indonesia cukup diminati dan berkembang. "Kami mengoperasikan 47 gerai di 16 kota dan berencana untuk membuka 5 gerai lagi di 2020," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1).
(Baca: Daya Beli Tumbuh, Transaksi Retail Ditargetkan Naik 10% Jadi Rp 258 T)
Perusahaan menyatakan, belum lama ini telah membuka gerai Mothercare di Grand Indonesia yang disebutnya sebagai toko terbesar di Asia Tenggara. Di gerai ini, konsumen dapat menemukan beragam varian dari pushchairs, travel, feeding, nursery, mainan dan produk pakaian dalam satu tempat.
Tak hanya di toko konvensional, Manoj juga menyebut penjualan di perusahaan di platform online juga cukup kuat setiap tahunnya.
"Kami percaya diri bahwa Mothercare di Indonesia memiliki kesempatan untuk semakin berkembang di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, pasar retail Indonesia berkembang secara signifikan diseluruh kategori. Oleh karena itu, pihaknya percaya kelak Indonesia akan menjadi pasar terdepan untuk konsep retail di Asia dalam waktu dekat.
Selain Mothercare, Kanmo Group telah memiliki lebih dari 15 merek yang dipasarkan di Indonesia, seperti Coach, Kate Spade, Nespresso, Mothercare, Early Learning Centre, Justice, Gingersnaps, Havaianas, dan lainnya.
(Baca: Retail Minimarket Masih Tumbuh 1000 Gerai Tiap Tahun)
Sebagaimana dikabarkan, Mothercare di Inggris menghentikan operasionalnya pada 12 Januari 2020. Namun, manajemen mengatakan ini dikarenakan perusahaan menadatangani kerjasama eksklusif dengan mitra terbarunya untuk memperkenalkan kembali Mothercare di Inggris musim panas tahun ini.
Kendati dihantam isu bangkrut, beberapa Grup Mothercare Internasional lainnya dengan jumlah lebih dari 1000 gerai di 40 negara disebut tak terdampak dari penutupan di Inggris dan akan terus beroperasi.
Dilansir dari The Independent, Mothercare akan menutup 79 unit tutup tokonya setelah hampir 60 tahun berbisnis di Negeri Ratu Elisabeth. Penutupan gerai itupun berdampak terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) 2.500 karyawan.
Setelah 59 tahun berbisnis, penjualan Mothercare terus melemah di tengah ketatnya persaingannya dengan toko online.
(Baca: Buka-Tutup Gerai, Strategi Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan)
Selain Mothercare, peretail lain asal Inggris, Debenhams juga mengonfirmasi akan menutup 19 dari 160 gerai mereka di Inggris pada 11 dan 19 Januari 2020. Akibat penutupan ini, sebanyak 600 karyawan diperkirakan bakal kehilangan pekerjaan.
Perusahaan disebut kesulitan keuangan dan mulai mengurangi utang melalui proses restrukturisasi.
Setelah penutupan toko di Januari, cabang-cabang selanjutnya diperkirakan akan kembali ditutup pada 2021 sehingga totalnya menjadi 50 gerai.