Perum Bulog (Persero) memperkirakan impor daging sapi Brasil bakal mundur dari penugasan tahun ini. Direktur Utama Budi Waseso mengatakan pihaknya tidak bisa mengimpor daging sapi Brasil dalam waktu singkat.
Apalagi Bulog belum menerima surat penugasan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), rekomendasi dari Kementerian Pertanian, dan surat persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan. Terlebih lagi, proses pengiriman daging dari Brasil membutuhkan waktu 47 hari.
"Penugasan 30 ribu ton tahun ini mungkin tidak terealisasi karena kalau kami datangkan begitu hari ini, ada proses lelang yang memakan waktu," kata pria yang kerap disapa Buwas itu di kantornya, Jakarta, Jumat (20/9).
Menurutnya, impor daging sapi Brasil memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi harga daging sapi Brasil dinilai lebih terjangkau dibandingkan daging dari negara lainnya seperti Australia. Selain itu, daging sapi Brasil juga memenuhi persyaratan halal sesuai dengan standar MUI.
(Baca: Kemendag Sebut BUMN Belum Ajukan Izin Impor Daging Sapi Brasil)
(Baca: Kemendag Akan Pertegas Aturan Label Halal Daging Impor )
Sebagaimana diketahui, Bulog ditugaskan oleh Kementerian Perdagangan untuk mengimpor daging sapi dari Brasil pada tahun ini. Bulog mendapatkan jatah kuota sebanyak 30 ribu ton.
Secara total, pemerintah akan mendatangkan 50 ribu ton daging sapi dari Brasil. Selain Bulog, pemerintah menuaskan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yaitu PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) (Persero).
Berdikari menargetkan 10 ribu ton impor daging sapi Brasil masuk pekan kedua November 2019 atau mundur dari target sebelumnya yang diharapkan masuk September 2019. Sebab, pihaknya belum mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian.
Daging impor Brasil akan berbentuk daging beku tanpa tulang. Artinya, daging tersebut siap diolah dalam waktu yang tidak lama.
Dari segi harga, daging sapi Brasil juga terjangkau dibandingkan daging dari negara lain, dengan kisaran harga jual US$ 4 per kilogram atau Rp 56.424 per kilogram (kurs Rp 14.106/US$). Diharapkan harga jual daging ke konsumen bisa di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) daging beku, sebesar Rp 80 ribu per kilogram.
(Baca: Berdikari Targetkan Impor Daging Brasil Masuk Pekan Kedua November)