Pembangunan Bendungan Sindangheula Serang Capai 98%

Kementerian PUPR
Ilustrasi proyek bendungan
16/3/2019, 11.00 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang, Banten telah mencapai 98% atau tahap penyelesian akhir. Bendungan ini merupakan salah satu dari 49 proyek bendungan yang dibangun Kementerian PUPR pada periode 2015-2019.

"Ini sudah selesai, tinggal 20 hektare lagi di daerah genangan dan saat ini dalam tahap konsinyasi," ujar Basuki, dalam keterangan pers, Jumat (15/3). Dalam waktu dekat, bendungan ini sudah bisa digunakan.

(Baca: Jokowi: Bendungan Ciawi dan Sukamahi akan Kurangi Banjir di Jakarta)

Bendungan ini dimanfaatkan oleh warga Serang dan sekitarnya untuk irigasi di daerah Cibanten seluas 1.000 hektare (ha). Untuk pengendalian banjir, bendungan ini memiliki kapasitas tampung 1,5 juta meter kubik. Selain itu, bisa menyuplai air baku 0,8 meter kubik per detik bagi Kabupaten dan Kota Serang. Totalnya, Bendungan Sindangheula memiliki kapasitas tampung total sebesar 9,25 juta meter kubik dan luas genangan 115 ha. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun ikut mengapresiasi atas sinergi antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Kabupaten Serang dalam pembebasan lahan, sehingga turut mempercepat pembangunan bendungan. Ia mendukung bendungan ini menjadi destinasi wisata guna mendorong perekonomian setempat.

Bendungan yang dibangun pada 2015 ini memakan biaya invetasi sebesar Rp 432 miliar, yang berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Ini saya kira nanti akan jadi area wisata karena dekat sekali dengan Kota Serang," ujarnya.

"Bendungan ini airnya dari Sungai Cibanten. Selain untuk air baku, untuk irigasi juga untuk potensi tenaga pembangkit listrik 0,4 megawatt," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciunjung, Cidurian Tris Raditian.

(Baca: Hanya 11% Lahan Irigasi yang Dapat Pasokan Air dari Bendungan)