Kemendag Kebut Finalisasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional

Kemendag
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita memimpin Delegasi RI dalam pertemuan Preparatory Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Ministerial Meeting di Manila, Filipina, Minggu (12/11).
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
25/2/2019, 15.37 WIB

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo berkomitmen menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada 2019. Sebab, tahun ini merupakan tahun politik bagi sebagian besar negara peserta RCEP, seperti Thailand, Australia, dan Indonesia.

Iman yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Perunding RCEP, menyatakan mandat perundingan setiap negara harus menyelesaikan berbagai isu dalam mencapai target. Karenanya, perundingan ke-25  yang digelar pada 19 Februari sampai 28 Februari 2019 di Bali diharapkan bisa menjadi momentum finalisasi RCEP.

(Baca: Salip Vietnam, RI Kebut Perjanjian Dagang Komprehensif dengan Korsel)

Sehingga, intensitas pertemuan intersesi antara kelompok kerja masing-masing negara bakal semakin banyak. "Seluruh negara peserta harus melanjutkan komitmen untuk mencapai target penyelesaian tahun ini," kata Iman dalam keterangan resmi dari Bali, Senin (25/2).

RCEP merupakan perjanjian dagang regional yang kapasitasnya sangat besar. Anggotanya terdiri dari 10 negara Asia Tenggara serta Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

Sebagai negara penggagas, Indonesia mendorong pakta perdagangan bebas yang menciptakan blok ekonomi besar dunia. Sebab, cakupan kerja sama ini bisa mencapai  separuh dari populasi masyarakat global.

Namun, perundingan RCEP masih terkendala sejumlah isu, seperti perdagangan barang, aturan asal barang, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, kekayaan intelektual, isu hukum dan institusional, jasa keuangan, jasa telekonomunikasi, dan pengamanan perdagangan.

"Indonesia akan mendapatkan manfaat peningkatan akses pasar, investasi, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam rantai pasok regional," ujar Iman.

(Baca: RI-Korsel Aktifkan Lagi Perundingan Perjanjian Dagang Komprehensif)

Hal ini diharapkan bisa berdampak terhadap peningkatan ekspor yang berujung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Mandat penyelesaian RCEP disampaikan oleh seluruh kepala negara anggota RCEP, pada November 2018 lalu. Pertemuan intersesi berikutnya bakal dilakukan bulan depan di Siem Reap, Kamboja.

Reporter: Michael Reily