Pemerintah tengah mengintensifkan peningkatan kerja sama di bidang investasi, perdagangan dan industri di Aljazair. Salah satu perusahaan yang disebut sedang menjajaki investasi adalah Indofood yang berencana membuka pabrik di Aljazair sebagai hub pasar di Afrika Utara.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut langkah Indofood masuk ke Aljazair mengikuti dua perusahaan BUMN yang lebih dulu masuk ke Aljazair, yakni Pertamina dan Wijaya Karya (Wika).
"Saya meminta dukungan pemerintah Aljazair untuk memberikan perhatian khusus bagi investor Indonesia sehingga proses berjalan lancar," kata Enggar dalam keterangan resmi dari Aljazair, Jumat (23/11).
(Baca: Rintis Kerja Sama Dagang dengan Aljazair, RI Incar Pasar Ekspor CPO)
Enggar berharap dengan adanya kemudahan investasi di sana bisa ikut mendorong peningkatan ekspor bahan baku dari Indonesia ke Aljazair maupun dalam bentuk produk jadi. Sehingga, pengiriman tenaga kerja profesional ke benua Afrika juga akan bertambah.
Beberapa sektor prioritas lain yang memiliki potensi dikebangkan di negara tersebut di antaranya adalah pengolahan pangan dan tekstil.
Untuk membahas rencana tersebut, Enggar telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Aljazair Said Djellab dan Menteri Perindustrian dan Pertambangan Aljazair Youcef Yousfi. Selain membahas soal kerja sama perdagangan, Aljazair juga ingin belajar dari Indonesia dalam rangka diversifikasi produk nonmigas karena selama ini terlalu mengandalkan migas.
"Langkah pertama adalah promosi dagang yang lebih intensif maupun kerja sama peningkatan kapasitas UKM,” ujarnya.
(Baca: Mitra Dagang Tradisional Indonesia Bukan Lagi Pasar Ekspor Potensial)
Karenanya, kerja sama investasi menurutnya akan menguntungkan kedua pihak. Sebab, Indonesia memiliki kapasitas untuk investasi, sementara Aljazair memiliki pasar serta membutuhkan kemitraan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dan Aljazair tahun 2017 mencapai US$ 519,77 juta dengan nilai ekspor US$ 206,99 juta dan nilai impor US$ 312,83 juta. Alhasil, Indonesia masih defisit sebesar US$ 105,88 juta.