Selain itu, pertumbuhan penumpang saat ini didominasi oleh penumpang yang menggunakan jasa penerbangan LCC. Akan sulit bagi maskapai penerbangan untuk mendarat, apabila terminal di bandaranya hanya melayani penerbangan pesawat dengan layanan penuh (full service).

Dia menilai akan mustahil mendapatkan penumpang yang banyak, tanpa penambahan kapasitas dari maskapai penerbangan. Masalahnya, kapasitas penerbangan sulit ditambah, apabila ruang atau slot di bandaranya tidak ada.

"Kalau bisa terminal 4 di Jakarta itu jadi terminal LCC, tidak harus buat AirAsia tapi juga buat maskapai lain," katanya.

Dendy juga mengatakan sudah seharusnya maskapai penerbangan dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan penerbangan. Pemerintah tidak perlu menjadi pemilik dari bandara-bandara di Indonesia. "Jadi kalau bangun airport, jangan tunggu selesai baru maskapai diajak (bergabung)," kata Dendy.

Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan akan melakukan tender pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta pada kuartal IV-2019. Saat ini AP II sedang menyelesaikan desain dasar (basic design) dan dilanjutkan detail engineering design (DED) sebagai syarat dokumen tender. DED ditargetkan rampung pada pertengahan tahun depan.

Proyek pengembangan Terminal 4 memiliki luas yang hampir sama dengan Terminal 3, yang bisa menampung 25 juta penumpang. Terminal 4 dibangun di atas lahan 390 ribu meter persegi, sedangkan Terminal 3 mencapai 400 meter persegi.

Halaman: