Harga Produk Retail Bisa Naik 5% Akibat Pelemahan Rupiah

ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Ilustrasi gerai retail.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
24/5/2018, 09.05 WIB

Pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa memicu kenaikan harga jual produk di tingkat konsumen. Perhitungan dilakukan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) atas dasar meningkatnya biaya pokok produksi.

Ketua Bidang Komunikasi Aprindo Fernando Repi menjelaskan, sebagian besar bahan baku produsen berasal dari impor. Maka, penguatan dolar akan berdampak langsung terhadap kenaikan biaya produksi.

Jika nilai tukar tetap berada di atas kisaran Rp 14 ribu, harga barang di tingkat eceran dapat turut terkerek naik. “Perhitungannya bisa mencapai 5%, rata-rata semua produk, apalagi groceries,” kata Repi di Jakarta, Rabu (23/5).

Hanya, Repi menekankan bahwa kenaikan harga barang di tingkat eceran itu belum akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, peretail umumnya menyimpan stok barang yang cukup uuntuk distribusi hingga beberapa bulan ke depan.

(Baca juga: Rupiah di Atas 14 Ribu, Kadin: Baik untuk Ekspor, Menyulitkan Impor)

Oleh karena itu, dia berharap rupiah segera kembali menguat supaya kenaikan harga tidak terjadi. Perhitungan Aprindo, batas aman rupiah memang mencapai Rp 14.500. Namun, pelemahan rupiah sangat mempengaruhi psikologis pasar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily